25 radar bogor

Tol Japek Segera Beroperasi, GT Cikarang Utama Pindah

Deretan mobil memadati jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) dari arah Cikarang menuju Tangerang difoto di kawasan T.B Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (1/7/17). Kendaraan dari tol JORR, yakni dari Jatiwarna menuju Cikampek, terpaksa dialihkan keluar di Kalimalang akibat tingginya volume kendaraan. Yang ingin melanjutkan perjalanan ke Cikampek bisa masuk kembali ke tol lewat pintu Cikunir. FOTO: HENDRA EKA/JAWA POS

JAKARTA-RADAR BOGOR,Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama yang terletak di Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, bakal direlokasi pada Mei mendatang. Sebab, beroperasinya tol Jakarta-Cikampek (Japek) elevanted atau layang bakal memakan jalur kendaraan di lintasan gerbang tol tersebut.

Karena itu, PT Jasa Marga sebagai pengelola tol menggangap keberadaan bangunan GT Cikarang Utama sudah tidak lagi ideal. Karena itu akan segera dipindah ke kilometer (km) 69 dan 70 ruas jalan bebas hambatan yang menghubungkan Jakarta dengan Cikampek tersebut.

”Dua gerbang tol baru sedang kami bangun di km 69 dan km 70. Lokasi ini jadi tempat pengganti gerbang tol Cikarang Utama,” terang General Manager PT Jasa Marga Cabang Tol Jakarta-Cikampek Raddy R Lukman, Rabu (6/2/2019).

Menurut Raddy, km 70 ruas tol Japek akan menjadi akses menuju tol Trans Jawa. Sedangkan km 69 yang tepat berada di Sadang, Purwakarta, adalah pintu akses menuju Tol Purbaleunyi hingga Bandung. Saat ini, progres pembangunan dua gerbang tol itu dalam tahap pengecekan lahan.

”Kami targetkan, sebelum arus mudik Lebaran nanti, dua gerbang tol itu sudah difungsikan. Karena gerbang Cikarang Utama sudah tidak lagi difungsikan,” kata dia.

Bukan itu saja, kata Raddy, relokasi gerbang tol itu dilakukan lantaran keberadaan GT Cikarang Utama tidak akan digunakan lagi setelah proyek tol Japek elevated jadi sebelum arus mudik Lebaran 2019 nanti.

Apalagi, kata Raddy juga, gardu pembayaran di sepanjang tol Japek yang semula berjumlah 31 unit kini hanya menyisakan 24 gardu. Jumlah tersebut dirasa tidak lagi mampu menampung antrean kendaraan saat arus mudik Lebaran yang jatuh pada Juni mendatang.

”Ini nantinya akan menjadi penyebab macetnya arus lalu lintas di gerbang tol Cikarut pada jam-jam sibuk. Ditambah, Jakarta Cikampek Elevated di belakang gerbang exit Cikarang Utara berdampak terhadap terjadinya efek bottle neck selepas proses transaksi pembayaran tol,” jelasnya juga.

Raddy menjelaskan, kapasitas transaksi di Gerbang Tol Cikarang-Utama saat ini sudah tidak bisa ditingkatkan karena keterbatasan lahan. Sementara beban transaksi untuk arus lalu lintas menuju Tol Trans Jawa dan Tol Purbaleunyi akan menumpuk di Gerbang Tol Cikarut.

”Dengan dipindahnya GT Cikarang Utama ke km 70 dan km 69 beban kendaran akan pecah, karena arah Purbaleunyi bebannya capai 35 persen di Cikarang Utama, sistem pembayaran pun akan menjadi sistem pembayaran terbuka. Pemindahan dua gerbang tol ini juga untuk memecah kemacetan di ruas tol Jakarta-Cikampek,” paparnya juga.

Sementara itu, Juru Bicara PT Jasa Marga ruas Jakarta-Cikampek Hendra Damanik menambahkan, pertimbangan memindahkan GT Cikarang Utama dengan selesainya proyek Tol Japek elevated berpotensi menimbulkan antrean kendaraan di titik tersebut pada arus mudik balik Lebaran 2019.

Dengan relokasi GT Cikarang Utama akan memecah beban arus kendaraan yang menuju Tol Purbaleunyi dan ruasTol Trans Jawa. Sebab, selama ini kemacetan bertumpu pada gerbang tol tersebut. ”Sementara untuk masalah tarif akan diatur kembali di BPJT (badan pengatur jalan tol),” katanya.

Meski demikian, diakuinya juga, gardu pembayaran di GT Cikarang Utama tidak akan sepenuhnya dirobohkan. PT Jasa Marga hanya akan membongkar bagian tengah. Bagian tersebut akan dirapikan untuk dikembalikan sebagai jalan tol.

Sedangkan, bagian pinggir gerbang akan tetap ada dan akan difungsikan untuk lokasi isi ulang kartu elektronik pembayaran tol.

”Transaksi pembayaran tol di GT Cikarang Utama akan dimatikan ketika gerbang tol baru di km 69 dan km 70 selesai dibangun,” tandasnya. (dny/indp)