25 radar bogor

Prabowo: Ahmad Dhani Ditahan, Kepala Daerah Tak Disanksi

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Tim Kampanye Nasional Prabowo-Sandi bakal mempolisikan Bupati Boyolali, Seno Samodro (Dok.JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR,Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengeluhkan masih adanya ketidakadilan hukum di Indonesia. Salah satu yang paling disoroti adalah penahanan Ahmad Dhani dan deklarasi sejumlah kepala daerah ke paslon tertentu.

Hal itu diungkapkannya saat membuka orasi politik dalam peringatan hari ulang tahun (HUT) Federasi Serikat Pekerja Metal (FSPMI) ke-20 tahun yang diselenggarakan di Hall Sport Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (6/2).

“Kita bingung, ini negara punya undang-undang dasar atau tidak. Ada orang seperti Ahmad Dhani menyampaikan satu kalimat yang saya lihat tidak ada menyinggung orang lain hanya mengatakan yang garis besar, yang umum tapi sekarang dia ada di penjara,” tegas Prabowo.

Di sisi lain, Prabowo mengaku keadilan dalam negara ini belum bisa ditegakan. Dia berkaca banyaknya kepala daerah yang mendukung pasangan tertentu, akan tetapi tidak diberikan sanksi pelanggaran pemilu.

“Ada banyak kepala daerah yang bisa mengusung mendorong mendukung mengendorse pasangan tertentu, ada kepala desa yang dukung Prabowo-Sandi masuk penjara. Sesudah dia masuk penjara dia tetap dukung Prabowo-Sandi,” tuturnya

“Saya tidak mengerti dan saya tidak tahu siapa otak daripada tindakan tindakan seperti ini? Saya tidak mengerti. Siapa?,” tanyanya heran.

Lebih lanjut, Prabowo meyakini bahwa pihak-pihak yang tengah dipenjara oleh ketidakadilan tidak akan menyerah. Seiring terus merebaknya ketidak adilan, mantan Danjen Kopassus itu yakin nantinya ada kekuatan rakyat.

“Apakah orang diintimidasi akan menyerah? ada emak-emak didatengi, diintimidasi tetap dia tidak mau. Saya denger dia tetap di intimidasi sekarang. emak-emak di tangkep. Saudara sekalian orang-orang ini tidak pernah baca sejarah. Nanti kalau rakyat semua sudah turun, semua tidak ada kekuatan di bumi ini yang bisa menahan kehendak rakyat,” tuturnya.

“Jadi saudara-saudara, sabar. Beberapa hari lagi ini? 70 hari pas. 70 kali matahari terbit. Sekarang tinggal kita menjaga di TPS,” tutupnya.