25 radar bogor

Disdik Kota Bogor Galakkan Program Siswa Bawa Ompreng

Program Bawa Ompreng
Tampak siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) asyik makan bersama dengan ompreng yang dibawa dari rumah.

BOGOR – RADAR BOGOR, Selain mengalakkan belanja tanpa plastik, Pemkot Bogor melalui Dinas Pendidikan juga membuat program baru yakni menggalakkan pada siswa untuk membawa tempat minum dan tempat makan dari rumah atau biasa disebut ompreng. Termasuk kembali menerapkan kebiasaan baik kepada generasi muda saat ini dengan menyantap makanan sehat.

Disdik Kota Bogor gencar mengajak semua pelajar, untuk membawa bekal yang langsung disiapkan orangtua masing- masing ke sekolah, beserta tempat minum dari rumah.

Melalui surat edaran, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Fahrudin, untuk mewujudkan sekolah aman, bersih, dan sehat.

”Meminta kepada seluruh kepala sekolah, para pendidik dan tenaga pendidik agar mendampingi para peserta didiknya dalam melakukan pembiasaan tersebut dan membantu kesulitan yang dialami peserta didik,” terang Fahrudin. Pria yang akrab disapa Fahmi ini menambahkan, Disdik akan memonitor dan mengevaluasi kegiatan tersebut.

Dengan melibatkan para pengawas sekolah masing- masing, dia berharap kegiatan ini berkesinambungan agar ada penyempurnaan pelaksanaan kegiatan tersebut. Program tersebut juga di dukung dari berbagai kalangan, terutama pencinta lingkungan.

Ketua Komunitas Peduli Ciliwung, Een Irawan mengatakan dengan adanya program bawa tempat minum dan bekal dari rumah, itu merupakan program yang sangat baik.

”Bisa mengurangi sampah plastik. Apalagi kalo dilihat sekarang sampah plastik dari minuman, makanan kemasan,” ungkap Een Irawan. Untuk menerapkan hal tersebut, tidak hanya orang tua yang terlibat langsung,dan juga pihak sekolah.

Menurut Een, sekolah harus menyiapkan air isi ulang. Lebih seimbang dan saling mendukung, diajurkan bawa tempat minum dan sekolah menyediakan air isi ulang. Hingga komitmen kuat untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan bersih. Menanamkan Pendidikan Karakter lewat program bisa diisi ulang hingga mengurangi penggunaan sampah plastik di lingkungan sekolah. (mer/c)