BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan mengubah lahan eks Taman Topi seluas 1,7 hektare menjadi alun-alun kota bernilai puluhan miliar.
Rencananya kawasan tersebut akan diubah menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang menjadi satu dengan kawasan Masjid Agung serta Stasiun Bogor. Itu sesuai program Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil.
Pembangunan alun-alun di kawasan Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Bogor Tengah, itu diperkirakan menelan anggaran Rp50 miliar dan ditargetkan rampung pada 2020.
Bagi warga Bogor, Taman Topi Bogor menyimpan banyak kenangan atau kesan tersendiri. Taman yang telah berdiri sejak 1975 itu dipastikan menjadi tempat wisata tertua di sana.
Terdapat Taman Kapten Muslihat di sana yang lokasi awalnya sedikit terpisah akhirnya dibangun ulang dan disatukan dengan nama Taman Topi. Keberadaan taman itu ditandai adanya patung Kapten Muslihat, seorang pejuang yang gugur di sekitar daerah Taman Topi.
Kepala Bidang Pertamanan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor Agus Gunawan mengungkapkan, sesuai program Gubernur Jabar Ridwan Kamil bahwa setiap kabupaten dan kota di Jabar bakal memiliki Gedung Creatif Center (GCC) dan alun-alun.
Untuk Kota Bogor, pembangunan GCC di atas lahan Bakowil Jabar, sedangkan alun-alun bakal dibangun di lahan eks Taman Topi seluas 1,7 hektare.
“Sebelum pembangunan alun-alun direalisasikan, ditentukan dulu konsepnya seperti apa. Keinginan Jabar, alun-alun tersebut dengan konsep RTH. Artinya ada hamparan rumput seperti di Yogyakarta. Sedangkan Pemkot Bogor ingin agar alun-alun tersebut bisa terintegrasi dengan Masjid Agung dan Stasiun Bogor,” ujar Agus.
Rencananya, Taman Topi akan memiliki lorong bawah tanah menuju Stasiun Bogor. Lorong itu nantinya akan ditempati pula para UMKM dan para pedagang yang selama ini berjualan di kawasan tersebut.
Agus menegaskan alasan dipilihnya Taman Topi menjadi alun-alun kota karena lokasinya strategis di pusat kota. Selain itu, tidak ada lagi ketersediaan lahan yang bakal dijadikan alun-alun.
Saat ini masih tahap pradesain, setelah itu baru Detail Engineering Design (DED) dan direncanakan awal 2020 sudah mulai pembagunan fisiknya.
Sedangkan anggaran pembangunan alun-alun tersebut bersumber dari anggaran Pemprov Jabar senilai Rp50 miliar. “Dari mulai lelang dan pembangunan, semua kewenangan Pemprov Jabar. Kita hanya penerima manfaat saja,” katanya.
Ia menjelaskan alun-alun tersebut akan dibuat di tanah yang panjangnya 1,7 hektare dengan konsep RTH. Tidak hanya alun-alun, nantinya dilengkapi juga dengan fasilitas lain untuk menunjang kegiatan masyarakat dan juga perekonomian. ”Nantinya alun-alun kota dilengkapi juga dengan jogging track dan tempat kuliner khas Bogor,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor Erna Hernawati membenarkan akan adanya pembangunan alun-alun di atas lahan eks Taman Topi.
Di 2019, Kota Bogor akan mendapat bantuan dari Provinsi Jawa Barat senilai Rp19 miliar yang akan digunakan untuk 14 kegiatan. “Sedangkan bantuan pembangunan creative centre dan alun-alun Kota Bogor dari Pemprov Jabar. Karena ini program Pak Gubernur,” singkatanya. (ads/c/feb/run)