25 radar bogor

Sukamakmur Krisis Tenaga Medis, Satu Dokter Tangani 2.000 Penduduk

Ilustrasi RUU Kesehatan
Ilustrasi Tenaga Medis

SUKAMAKMUR-RADAR BOGOR, Jumlah tenaga kesehatan di Kecamatan Sukamakmur masih sangat minim jumlahnya jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di wilayah tersebut.

Puskesmas Sukamakmur mencatat setidaknya tenaga medis dibidang dokter gigi, bidan, analis dan farmasi masih jauh dari kata ideal. Teranyar-satu-satunya dokter gigi, dr Tika Puspa Ryanthi, harus meninggalkan Sukamakmur untum menempuh jenjang magisternya.

“Sejak Agustus 2018 sudah tidak dinas di Puskesmas lagi selama dua tahun ke depan,” ujar Kepala Puskesmas, dr Tavip Triyono kepada Radar Bogor, kemarin.

Puskesmas Sukamakmur sendiri melayani cakupan enam desa yakni Desa Pabuaran, Desa Cibadak, Desa Sukamakmur, Desa Sukamulya, Desa Sirnajaya, dan Desa Wargajaya. “Untuk dokter gigi saat ini tidak ada, dua tahun sedang belajar. Nah kalau kembali atau tidaknya tergantung dinas kesehatan yang memiliki kebijakan,” ujarnya.

Setiap harinya, kata dia, puskesmas tak pernah sepi dari pasien yang datang untuk berobat. Sebagian besar, masyarakat Sukamakmur lebih banyak berobat ke dokter umum. “Ada juga yang berobat ke dokter gigi, pasien rata-rata mengeluhkan sakit panas dan sebagainya. Ideal menurut WHO, yaitu 1 dokter untuk 2.500 penduduk,” ujar dia.

Tavip menjelaskan, untuk memenuhi tenaga medis terkendala beberapa faktor. Pertama, dokter gigi pegawai titdak tetap (PTT) tidak mau lantaran pendapatan yang tak sampai Rp4 juta.

“Susah kalau sekarang nyari dokter yang mau, apa lagi dokter gigi,” ujarnya.

Sedangkan untuk pengajuan PTT harus melalui pemerintah pusat melalui persetujuan Menteri Kesehatan. Saat ini, Puskesmas Sukamakmur tak hanya membutuhkan dokter gigi. Masih kekurangan bidan, analis, dan tenaga farmasi. Saat ini, hanya ada dua bidan dan satu kepala puskesmas yang berstatus PNS dari total 14 bidan yang ada di Puskesmas.

“Kalau kami minta tenaga mah butuh itu. Namun yang krusial dokter gigi dan bidan yang pengangkatannya harus melalui PTT daerah Pemkab Bogor. Dan mudah-mudahan tahun ini ada,” ujarnmya.

Sementara itu, Camat Sukamakmur, Zaenal Azhari berharap Pemkab Bogor dapat memenuhi kekurangan tenaga medis di Puskemas Sukamakmur. Diharapkan dengan diisinya petugas, maka kesehatan masyakat Sukamakmur akan lebih terjamin.

Menyikapi persoalan kekurangan tenaga medis, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Wasto menilai perlu ada PTT tenaga medis di Puskesmas. Di tahun ini, kata dia, Pemkab Bogor sudah waktunya membuka pendaftaran. “Pemerintah daerah harus membuka lowongan untuk merekrut tenaga kesehehatan,” katannya.

Untuk itu, pemerintah pusat harus memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengangkat PTT. “Kita yakin mampu untuk membayar PTT, kebutuhanya sudah sangat penting,” tukasnya.(don/c)