25 radar bogor

Kasihan! Pasca Ambruk, Siswa SDN Neglasari 5 Belajar Berdesakan, Satu Kelas 77 Siswa

SD Neglasari 5
Suasana kegiatan belajar di SD Neglasari 5 Dramaga pasca ambruk beberapa waktu lalu.

DRAMAGA-RADAR BOGOR, Pasca sebagian kelas ambruk beberapa waktu lalu, Siswa SDN Neglasari 5 kembali melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM), kemarin (28/1). Namun, mereka harus berdesak-desakan dalam satu ruangan.

Pantauan di lokasi, puluhan siswa dari dua rombongan belajar (rombel) disatukan dalam satu kelas berukuran 8×6 meter. Ruangan tersebut juga berada tepat di reruntuhan gedung. Suasana belajar juga tampak tidak kondusif, karena beberapa pekerja masih lalu lalang membersihkan puing reruntuhan.

Salah seorang guru kelas VI SD N Neglasari 5 Subagio mengatakan, empat ruangan kelas yang masih ada digunakan untuk 418 siswa. Memiliki dua rombel dengan jumlah rata-rata 50 sampai 80 orang per kelasnya.

“Kelas V biasanya hanya 28 orang. Sekarang harus diisi 78 siswa. Karena ruangannya terbatas, kami bagi shift saja. Untuk rombel pagi kelas I, II, dan VI. Sisanya masuk siang,” jelasnya ketika ditemui Radar Bogor, kemarin (28/1).

Sebelumnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor sempat mewacanakan akan merelokasikan siswa di kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Disdik Kecamatan Dramaga. Namun demikian, pihak sekolah keberatan karena lokasi kantor jauh dari rumah siswa.

“Jaraknya lumayan, sampai empat kilometer dari SD Neglasari. Sementara siswa di sini juga rumahnya ada yang jaraknya jauh dari sekolah. Ruangan di sana juga kecil, tidak mungkin jika di sekat-sekat,” kata Subagio.

Hal senada dikatakan Guru Kelas IV, Dudi Setiawan. Ia mengaku, proses belajar pada hari pertama pasca gedung ambruk kurang kondusif.

Hal yang sama dikatakan, salah satu orang tua siswa, Susi (31) berharap siswa SD Neglasari bisa direlokasi sementara ke lokasi yang lebih aman. Karena, khawatir, terjadi runtuhan susulan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

“Dari dulu saya juga khawatir kalau anak sekolah saat hujan, kadang kalau hujan jarang masuk. Saya takut saja sekolahnya takut ambruk, makanya anak saya juga saya tungguin,” ucapnya

Terpisah, Kepala Desa Neglasari, Yayan Mulyana mengatakan, akan segera mengusulkan kepada Pemkab Bogor untuk segera membangun kelas atas dasar situasi darurat. Sempat diusulkan perbaikan pada 2018, agar ruangan kelas dibangun dua lantai.

“Kami akan usulkan kembali agar masuk dalam usulan kadaruratan. Sebenarnya usulan dua lantai sudah diajukan, dan rencananya akan dibangun di 2020, semoga bisa dipercepat,” sebutnya.

Sebelumnya diberitakan, siswa-siswi SDN 05 Neglasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, dipastikan tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan maksimal.

Itu terjadi setelah atap tiga ruang kelas dan satu ruang guru ambruk kemarin (25/1). Yakni, atap ruang kelas I A/B, III A dan V A/B. “Tidak ada tanda apa-apa, tiba-tiba saja ambruk tetapi tidak sekaligus. Saksi mendengar ada dua kali suara reruntuhan,” ujar Pelaksana Tugas Kepala SD Negeri 5 Neglasari Mirta. (nal/c)