25 radar bogor

Dulang Suara Santri, Ma’ruf Disarankan Buat Program Ini

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, Ma’ruf Amin yakin dirinya akan mendulang banyak suara dan menang telak di Jawa Timur. (Fedrik/Jawa Pos)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, Ma’ruf Amin yakin dirinya akan mendulang banyak suara dan menang telak di Jawa Timur. Namun, sejumlah pakar politik menyarankan, pendamping Joko Widodo itu harus menyasar pemberdayaan ekonomi terutama yang berbasis pesantren.

“Karena pesantren itu satu komunitas besar, santrinya ada yang sekitar 15 ribu, artinya kalau itu dirawat dengan baik akan menjadi cikal bakal ekonomi umat,” kata Adi di Jakarta, hari ini.

Karena itu, Adi berpendapat, Ma’ruf yang dianggap sebagai representasi umat Islam, NU, ulama, dan pesantren, bisa mengambil ceruk itu. “Ini bisa jadi salah satu poin pembeda (dengan kandidat lainnya),” tegas Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu.

Ma’ruf Amin, sambung dia, dituntut untuk mampu menarasikan bagaimana pesantren dalam konteks kekinian yang terberdaya dari segi ekonomi, maupun teknologi.

“Kalau narasi besar sih bisa soal wawasan kebangsaan di kalangan pesantren, pentingnya membumikan pancasila, NKRI, dll. Itu normatifnya, tapi ketika orang bicara tentang pemberdayan ekonomi, tidak semua orang mampu melakukan itu,” paparnya.

“Nah di situ, saya kira ini menjadi positioning yang berbeda dari Kiai Ma’ruf Amin. Dia NU, berasal dari kalangan pesantren, maka fokus dia membangun ekonomi umat Islam. Wah itu menarik. Membangun ekonomi umat islam berbasis pesantren,” papar dia.

Selain pemberdayaan ekonomi, Adi menambahkan, Ma’ruf juga bisa menambahkan program-program sekolah kejuruan di pesantren. Tujuannya untuk menampik kesan bahwa pesantren hanya tempat untuk menimba ilmu agama.

“Pendidikan kejuruan berbasis pesantren itu penting dibangun agar pesantren kompetitif dengan institusi lainnya,” lanjutnya.

Sebab selama ini, Adi mengatakan, out put dari pesantren ini sering dimaknai sebagai lulusan lembaga agama yang mengerti ngaji, doa dan sedikit isu-isu islam. “Tapi ketika berbicara hal-hal praktis, kebutuhan dari masyarakat itu lemah,” imbuhnya.

“Pendidikan kejuruan berbasis pesantren menjadi isu kedua yang harus mulai dibumikan Kiai Ma’ruf. Tentu dengan tidak menghilangkan nilai tradisional pendidikan Islam itu,” tandasnya.

Editor : Dimas Ryandi
Reporter : Gunawan Wibisono