25 radar bogor

Tak Ada Jembatan, Warga Bertaruh Nyawa Menerjang Derasnya Sungai Cipamingkis

Tak Ada Jembatan Warga Jonggol Bertaruh Nyawa
Warga terpaksa membopong warga yang sedang sakit menyebrangi Sungai Cipamingkis lantaran tak ada akses jembatan.
Tak Ada Jembatan Warga Jonggol Bertaruh Nyawa
Warga terpaksa membopong warga yang sedang sakit menyebrangi Sungai Cipamingkis lantaran tak ada akses jembatan.

JONGGOL-RADAR BOGOR, Infrastuktur di Kabupaten Bogor terbilang masih minim. Buktinya, selain masih ada kampung yang terisolir juga banyak warga yang bertaruh nyawa lantaran tak ada jembatan.

Seperti yang dialami warga Kampung Bojong RT03/04, Desa Sukajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. Mereka terpaksa nekat menyebarang sungai Cipamingkis menuju Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukamakmur.

Warga menyebrang sungai untuk aktifitas ke pasar, sekolah hingga berobat ke puskesmas.

“Kami selalu  menyebrang walau berbahaya sungai kalau lagi surut karena lebih dekat,” ujar Amid (45) salah satu warga setempar saat ditemui Radar Bogor di tepi sungai.

Lanjur Amid, warga tidak mengunakan alat pengaman dalam menyebrang. Biasannya, hanya bermodal bambu untuk menahan kerasnya arus air Sungai Cipamingkis. “Harus hati-hati. Yang namannya kasoledat (terpeleset, red) sudah sering,” akunya.

Menurutnya, tak jarang ada warga yang dibopong menyebrangi sungai lantaran sakit. Hal itu, kata dia, karena untuk menuju akses lainya harus jalan kaki dan menempuh hingga 1 kilometer.

Kepala Desa Sukajaya, Ujang Royani, mengakui aktifitas warga untuk menyebrang sungai sangat tinggi. Melihat kondisi tersebut, kebutuhan jembatan sangat diperlukan bagi warganya. Pasalnya, sudah banyak kejadian yang dialami warga.

“Contohnya, berdasarkan catatan desa sudah ada korban yang meninggal bapak dan anaknya terbawa banjir dan ditemukan di Cibarusah. Warga pak Nursidin juga terbawa arus sungai, selain korban manusa, hewan peliharaan kerbau turut menjadi korban,” paparnya.

Untuk memenuhi kebutuhan warga, pemerintah desa sudah membuat proposal pengajuan bantuan pembangunan jembatan penyebrangan. Ia berharap dengan adannya proposal ini dapat menunjang kelancaran transportasi dan mengangkut hasil panen petani. “Serta perdagangan jasa umum lainnya. Namun sampai hari ini belum terlaksana,” jelasnnya.

Ujang akan mengawal pembangunan jembatan hingga dapat terealisasi. “Karena lokasinya memutar jika menggunakan jembatan lain, kita akan kawal. karena ini keinginan warga juga,” ucapnya.

Ditempat terpisah, Plt Camat Jonggol, Ramdhan Firdaus menjelaskan, lokasi jembatan gantung dengan lokasi yang biasa digunakan untuk menyebrang hanya berjarak satu kilometer.

“Kami berharap warga agar bisa mengunakan lokasi yang sekarang (jembatan gantung, red). Agar aman dan tidak membahayakan,” ujarnnya saat dihubungi.

Camat Sukamakmur, Zaenal Azhari turut berkomentar terkait pengajuan proposal Desa Sukajaya, Kecamatan Jonggol. Menurutnya, jembatan tersebut memang berfungsi untuk kemudahan masyarakat beraktivitas.

“Dulu diajukan yang jembatan yang lokasi sekarang ini di Sukanegara. lokasinya dulu di sana lahannya dibayar oleh desa kami. Tapi kalau yang lokasi tidak ada jembatan ini memang di wilayah kami Desa Sukamakmur, tidak ada lahannya,” jelasnya. (don/c)