25 radar bogor

SBN Sumbang Capital Inflow Terbesar, Milenials Bisa Beli Lewat SBR

Mata uang Rupiah dan Dolar AS (Dery Ridwansah/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Memasuki gerbang tahun 2019, arus modal investasi terus mengalir awal tahun ini. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, aliran modal asing ke dalam negeri (capital inflow) hingga 17 Januari 2019 sebesar Rp 14,75 triliun.

Dari keseluruhan dana tersebut, paling banyak masuk ke instrumen Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 11,48 triliun dan ke pasar saham sebesar Rp 3,21 triliun.

Seperti diketahui, pemerintah saat ini mulai menjaring investor ritel lewat Savings Bond Ritel atau SBR dengan keuntungan yang tak kalah menggiurkan dibanding suku bunga Bank.

SBR merupakan salah satu portofolio investasi yang diterbitkan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR).

“Imbal hasil yg ditawarkan SBN cukup tinggi skitar 8 persen. Surat utang indonesia memiliki bunga tertinggi di asia. Investor tertarik return yang tinggi,” kata Ekonom Indef Bhima Yudhistira kepada JawaPos.com, Minggu (20/1).

Mengutip situs resmi Cermati.com, kelebihan investasi SBR memiliki tingkat risiko tinggi, investasi SBR005 terbilang minim risiko. Selain itu, keunggulan dari obligasi negara tersebut, diantaranya dijamin negara sehingga tidak ada risiko gagal bayar, tidak ada risiko tingkat bunga karena kupon mengambang karena ada kupon minimal.

Kemudian, ada fasilitas pencairan atau early redemption dana lebih cepat sebelum jatuh tempo, modal juga mulai dari Rp1 juta, dan Ikut berkontribusi membangun negeri.

Akan tetapi, produk investasi SBR memiliki risiko likuiditas karena tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder atau hanya bisa dipegang oleh pembeli pertama, sehingga investor diharapkan melakukan diversifikasi untuk mengurangi risiko ini.

Saat ini, investasi SBR005 yang baru dirilis pemerintah menawarkan bunga 8,15 persen. Kupon ini mengambang dengan kupon minimal sampai jatuh tempo 10 Januari 2021 (2 tahun). Imbal hasil dibayarkan tanggal 10 setiap bulan dan pembayaran perdana 10 Maret 2019.

Artinya besaran kupon SBR akan disesuaikan dengan perubahan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) setiap 3 bulan sekali. Kalau suku bunga acuan BI turun 25 basis poin, maka bunga SBR tetap 8,15 persen, tidak akan ikut merosot. Tapi jika naik 25 basis poin, kupon SBR malah mendaki jadi 8,40 persen.

Sebelum masa jatuh tempo di 10 Januari 2021, Anda bisa memanfaatkan pencairan atau early redemption, baik sebagian maupun seluruh dana jika sewaktu-waktu membutuhkan uang. Fasilitas pencairan ini hanya dapat dilakukan mulai 27 Januari sampai 4 Februari 2020.

Investor yang bisa menarik dananya harus memiliki SBR005 sebesar Rp2 juta di setiap agen penjual. Jumlah maksimal pencairan pun tidak bisa semuanya, hanya 50 persen dari total kepemilikan SBR investor.

Jika berminat investasi di SBR005 secara offline maupun online, Anda dapat menghubungi 11 mitra distribusi yang sudah ditunjuk pemerintah. Informasi 11 agen penjual dan cara mudah membeli SBR005, bisa dicek di https://www.kemenkeu.go.id/sbr. Sementara untuk produk deposito, selain datang langsung ke bank.

Editor : Saugi Riyandi
Reporter : Romys Binekasri