25 radar bogor

Jalur Lingkar Utara-Selatan Bogor Mulai Dikerjakan Awal Tahun Ini

Jalur Lingkar Utara-Selatan Mulai Dikerjakan Awal Tahun Ini
Jalur Lingkar Utara-Selatan Mulai Dikerjakan Awal Tahun Ini.

MEGAMENDUNG-RADAR BOGOR, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tengah fokus membangun kembali jalur lingkar utara dan selatan Puncak, sebagai salah satu pemecah masalah kemacetan di kawasan Puncak.

Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengatakan, untuk jalur lingkar utara, awal tahun ini sudah mulai dikerjakan. Sebelumnya, bantuan memang sempat terkendala karena hal teknis. “Jadi itu bertahap,” ujarnya.

Iwan menyebutkan, Pemkab Bogor juga akan melakukan pelebaran jalur selatan. Nantinya, pelebaran tersebut akan dilakukan hingga ke wilayah Citeko, Kecamatan Cisarua. “Tapi, jalannya sempit karena lewat jalan rumah warga. Maka harus dibebaskan,” kata dia.

Sementara itu, jalur lingkar Utara Puncak mulai dikerjakan. Anggaran Rp6 miliar telah digelontorkan dari Bantuan Keuangan (Bankeu) untuk empat desa, yakni Desa Pasirangin, Cipayung, Cipayunggirang dan Desa Megamendung.

Kini jalan utama tersebut telah diapit dua jalur alternatif yaitu Lingkar Utara dan Lingkar Selatan. Sehingga penerapan one way (satu arah, red) sebagai rekayasa lalu lintas untuk mengurai macet, diharapkan tidak diberlakukan lagi. Mengingat menuai protes dari warga sekitar.

Anggota DPRD Kabupaten Bogor Komisi III, Slamet Mulyadi, menegaskan, tujuan dibukanya Jalur Lingkar Utara itu untuk mengurai kemacetan Puncak.

”Saya berharap bupati baru bisa merealisasikan dibukanya pintu Tol Gununggeulis. Sebab, ketika Puncak macet, pengendara yang akan keluar lewat Pintu Tol Gadog bisa memilih keluar dari Pintu Tol Gununggeulis,” harapnya.

Anggaran yang ada saat ini, sambung Slamet, tidak mencukupi karena salah perhitungan dan perencanaan. ”Para kepala desa mengucapkan terima kasih kepada bupati lama, karena jalan Lingkar Utara sudah terwujud,” jelasnya.

Sementara itu, Kades Cipayung, Cacuh Budiawan, memaparkan, pembangunan jalur Lingkar Utara itu tak terlepas dari swadaya masyarakat, karena banyak warga yang menghibahkan lahannya untuk pelebaran.

Ditempat berbeda, Camat Cisarua, Bayu Rahmawanto mengungkapkan, pihaknya juga tengah berusaha melibatkan perusahan-perusahaan yang berdiri di wilayahnya untuk menggelontorkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pembangunan jalan alternatif selatan dan utara.

“Dengan CSR, kami mencoba kemungkinan keterlibatan perusahaan seperti Taman Safari Indonesia maupun PT Perkebunan Nusantara,” ungkapnya. (rp1/c)