25 radar bogor

3 Jam Simulasi Debat Pilpres, Jokowi: ‘Mantul’

JAKARTA-RADAR BOGOR, Capres nomor urut 01, Joko Widodo rampung mengikuti simulasi debat Pilpres 2019, Rabu (16/1) malam. Ditemani sejulah Tim Kampanye Nasionalnya, Jokowi melaksanakan simulasi sekitar tiga jam.

Saat membuka pintu Ballroom Dj‎akarta Theatre, Jokowi ditemani oleh Yusril Ihza Mahendra selaku penasihat hukum dan advokasi Tim Kampanye Nasional.

Jokowi menjelaskan bahwa simulasi ini untuk pemantapan dan evaluasi. Khususnya mengenai materi debat yang berkaitan dengan hukum, HAM, korupsi dan terorisme.

‎”Ya, ini persiapan pemantapan dan evaluasi terutama materi. Tapi untuk lebih jelasnya,” ujar Jokowi di Djakarta Theatre, Rabu (16/1) malam.

Jokowi enggan mengatakan sudah berapa persen kepantapannya dalam debat yang dilakukan besok ini. “Namanya pemantapan ya mantap lah. Mantul, mantul (mantap betul),” selorohnya.

Mengenai pakaian apa yang bakal digunakannya pada debat besok, Jokowi memilih merahasiakannya. Jawabanya pun kembali berguyon kepada awak media.

“‎Yang jelas besok pakai pakaian,” pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional, Abdul Kadir Karding mengatakan selain simulasi ini Joko‎wi juga memberikan pengarahan. Termasuk juga persiapan teknis jelang debat capres-cawapres.

‎”Pak Presiden selain ingin membreafing TKN, beliau juga ingin mengetahui persiapan teknis kami dalam menyiapkan debat ini,” ujar Karding di Djakarta Teather‎, Rabu (16/1).

Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengaatakan ada tiga hal yang perlu dipersiapkan. Pertama adalah menyiapkan kalimat. Karena jawaban dari capres dan cawapres diatur oleh durasi waktu.

Kemudian kedua adalah penyamaan persepsi antara Jokowi dan Ma’ruf Amin. Karena mereka harus kompak dalam komunikasi. Ketiga adalah ‎simulasi ini dilakukan supaya Jokowi-Ma’ruf Amin bisa memastikan tata letak, jarak, dan posisi duduk audience dan sebagainya.

‎Adapun debat capres dan cawapres perdana akan diselenggarakan KPU pada Kamis (17/1). Debat perdana mengangkat tema tentang hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.

Editor : Imam Solehudin
Reporter : Gunawan Wibisono