25 radar bogor

Dinilai Lebih Sehat dan Menguntungkan, Pertanian Organik Menjamur

JAKARTA – RADAR BOGOR, Pengembangan pertanian organik di Surabaya menjadi hal baru dalam setahun terakhir. Bahkan, perkembangannya cukup masif karena diketahui memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Slamet dari satuan petani organik daerah Trawas Komunitas Brenjonk menuturkan, bahwa masyarakat harus sadar bahwa pertanian organik itu bisa menjadi jawaban untuk menuju ke swasembada pangan atau kemandirian pangan. Dilihat dari aspek kondisi konsumen yang mengonsumsi pangan organik jauh lebih baik daripada yang menggunakan pangan non organik.

Manfaat lainnya dari tanaman organik dibandingkan dengan konvensianal adalah buah dan sayur-sayuran lebih tahan di ruangan karena anti oksidannya lebih tinggi.

“Ini karena jika ditanam secara organik, tanaman lebih dapat menyerap gizi lebih tinggi. Bahkan, pertanian organik ini mengembalikan fitrah tanah. Dengan menggunakan bahan alami seperti kompos tanah kembali subur,” katanya dalam seminar Organic Day di Herbs Spa, Minggu, (13/1).

Slamet menambahkan, beberapa tanaman di Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan dengan teknik tersebut seperti padi, sayuran dan buah. Sementara untuk manfaatnya, yaitu baik untuk kesehatan karena tanpa bahan kimia, buahnya lebih besar, kualitasnya lebih bagus, serta lebih mandiri dan penghematan biaya tanam.

“Pengelolahan pertanian organik didasarkan pada dua prinsip yaitu kesehatan dan ekologi,” imbuhnya.

Sementara itu Pengawas Koperasi Organik AMANI, Wardah Alkatiri menjelaskan, ada beberapa tahapan dalam membudidayakan pola pertanian organik ini. Para anggota dididik untuk menghindari penggunaan bahan-bahan pestisida atau yang mengandung unsur kimiawi.

Wardah melanjutkan, saat ini sudah ada sekitar 22 anggota tetap anggota koperasi konsumen organik AMANI yang didominasi daerah sekitar Surabaya dan sekitarnya. “Sampai saat ini kita memberikan edukasi serta coaching clinic bagi tiap anggotanya tentang tata cara bertanam organic. Mulai dari bertani, peternak, hingga produsen makanan olahan,” jelasnya.

Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : JPG