25 radar bogor

Bupati Restui Wilayah Bogor Timur Dimekarkan, Siap Kehilangan Potensi PAD

Rapat Parpurna Pembahasan Daerah Otonomi Baru (DOB) di DPRD Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu.
Rapat Parpurna Pembahasan Daerah Otonomi Baru (DOB) di DPRD Kabupaten Bogor, mendapat pengawalan dari masyarakat Bogor Timur, Jumat (11/1/2019).

CIBINONG-RADAR BOGOR, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor resmi menyertakan pemekaran wilayah Bogor Timur pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2005-2025.

Restu Bupati Ade Yasin yang disampaikan dalam sidang paripurna pada Jumat (11/1/2019) itu, seolah menegaskan bahwa Pemkab Bogor siap kehilangan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari wilayah timur Kabupaten Bogor.

Ade tak menampik bahwa pendapatan daerah dari Kecamatan-Kecamatan yang ada di wilayah timur tidaklah kecil. Potensi pendapatan itu berasal dari sektor industri, pertanian, perkebunan dan lain-lain.

“PAD pasti ada (yang hilang, red). Ini semua untuk masyarakat adil dan merata. Di sana lebih banyak industri, pertanian, dan perkebunan,” ungkapnya kepada Radar Bogor usai sidang.

Meski begitu, ia tak khawatir lantaran menurutnya masih ada pendapatan yang bisa diperoleh dari wilayah tengah, barat, utara, dan selatan Kabupaten Bogor. “Masih ada yang bisa digarap di sini, jadi tidak kehilangan seluruhnya. Potensi wisata masih ada, potensi perkotaan juga masih ada. Engga usah khawatir lah kehilangan itu,” ujarnya.

Sejak menjadi pimpinan di DPRD Kabupaten Bogor, politisi PPP ini konsisten mengawal pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Bogor Timur. Karena pengajuannya sudah dilakukan sejak tiga tahun silam.

“Semasa saya masih menjadi Pimpinan DPRD di sini. Sekarang kami pemerintah daerah dengan DPRR mendorong untuk mengawal Bogor Timur menjadi daerah otonomi baru,” kata Ade.

Jika benar-benar memekarkan diri, Kabupaten Bogor Timur bakal terdiri dari tujuh kecamatan yakni Gunungputri, Cileungsi, Jonggol, Klapanunggal, Cariu, Sukamakmur dan Tanjungsari.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, mencatat, Gunungputri menduduki ranking teratas dalam hal IPM dengan rasio 80,35. Meninggalkan Cibinong dengan rasio 78,51 di posisi kedua, yang notebene akan menjadi Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kabupaten Bogor.

Indeks Daya Beli di Gunungputri pun tertinggi diantara 40 kecamatan di Kabupaten Bogor dengan rasio 85,15. Dengan dasar itulah, masyarakat dari 75 desa di 7 kecamatan itu percaya diri mampu hidup lebih baik jika memisahkan diri.

Namun, kecamatan lainnya, seperti Sukamakmur jadi juru kunci alias paling buncit dari 40 kecamatan dilihat dari IPM dengan rasio 51,51.

Parahnya, Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di kecamatan itu paling buruk diantara yang kecamatan lain di Bumi Tegar Beriman. Hanya menyentuh 4,12 tahun atau tidak lulus Sekolah Dasar (SD).(fik/c)