25 radar bogor

Alhamdulillah, Tunggakan BPJS Bocah Penderita Tumor Dibayarkan, Siap Dioperasi

Aditia Zainul Al-Muttaqin, balita warga Citeureup yang menderita tumor ganas di bibirnya.
Aditia Zainul Al-Muttaqin, balita warga Citeureup yang menderita tumor ganas di bibirnya.

CITEUREUP-RADAR BOGOR, Setelah menginap empat malam sejak jumat lalu di Rumah Sakit Tipe A Fatmawati, Aditia Zaenul Almutaqien akhirnya dapat menjalani operasi pengangkatan timor ganas yang dideritanya.

Sebelumnya Aditia, putra dari pasangan Ayi (26) dan Fitri (34) warga Kampung Nyangkokot RT 03/05, Kecamatan Citeureup itu, tak dapat menjalani operasi lantaran menunggak iuran BPJS Kesehatan.

“Alhamdulillah sudah dibayarkan, saya pergi ke Bogor untuk diurus,” ujar orang tua Aditia, Ayi kepada Radar Bogor. Lanjut Ayi, saat mengurus denda di BPJS Kesehatan Cibinong  didampingi relawan Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) .

Sementara untuk biaya denda dilunasi oleh dana yang diberikan Pemerintahan Desa Gunungputri. Hal itu dilakukan sebagai komitmen desa sebagai aparatur pemerintah wilayah membantu warganya yang membutuhkan.

“Tadi dibayarin semuanya sama desa tagihannya Rp2,1 juta. Saya sekarang (kemarin siang, red) mau pulang lagi ke Fatmawati,” ucapnya.

Ibu Aditi, Fitri menjelaskan kondisi adit yang masih dalam penanganan medis. Meski sudah diimpus setiap hari, namun belum ada tanda-tanda menuju kepulihan.

“Dari kemarin saya saya berharap bisa secepatnya (dioprasi, red). Karena kemarin ini pihak rumah sakitnya bilang tidak bisa. Semoga lancar mohon doannya,” ungkap Fitri.

Sementara itu, Kepala Desa Gunungsari, Hendra Fermana, berharap operasi Aditia bisa berjalan dengan lancar dan bisa sehat kembali. Pihaknya akan berupaya menangani wargannya yang sakit baik secara administrasi pemerintah maupun biaya. Namun demikian, ia berharap uluran tangan dermawan untuk memulihkan ekonomi keluarga Aditia yang serba kesulian.  “Kami sudah bayarkan tunggakannya. Dan kami meminta dan berdoa agar Aditia pulih seperti sediakala,” singkatnya.

Sebelumnya, Bibir Aditia Zainul Al-Muttaqin (1) tak lagi bercelotek ceria. Senyumnya kaku dengan sesekali merintih kesakitan. Keceriaan Adit hilang seketika sejak tumor ganas jenis hemangioma menjalar di wajahnya sejak ia berusia tiga bulan.

Sudah tiga kali dirawat rumah sakit, tiga kali juga batal dioprasi. Bayi satu setengah tahun yang lahir pada 20 Juli 2017 lalu ini kini terpaksa menunda operasi keempat kalinya. Selama perawatan, keluarga tersandung kesulitan biaya operasional sehari-hari.

Kedua orang tua Adit yakni Ayi (26) dan Fitri (34), harus mengumpulkan uang dari pekerjaan buruh serabutan dengan pengasilan pas-pasan. Sang ibu, sempat bekerja di konveksi rumahan cukup lama yakni selama 15 tahun. Sementara Ayi hanya bekerja sebagai buruh kasar di area pabrik industri semen. Sejak berhenti bekerja tersebut, kini, setiap bulannya harus membauar iuran BPJS.(don/ded/c)