25 radar bogor

Evakuasi Titi Wati Wanita dengan Berat 350 Kilogram, Petugas Jebol Jendela dan Pintu

Titi Wati wanita dengna berat badang 350 kilogram

PALANGKARAYA-RADAR BOGOR,Titi Wati, wanita tergemuk dan terberat di Palangkaraya Kalimantan Tengah akhirnya bersedia dievakusi ke RSUD dr Doris Slyvanus Palangka Raya hari ini, Jumat (11/1/2019).

Wanita sengan bobot sekitar 350 kilogram itu bersedia menjalani operasi setelah berunding bersama keluarga dan menimbang berbagai masukan.

”Alhamdulillah sudah siap. Semua keluarga setuju dan saya siap lahir batin dioperasi, karena sudah dijelaskan tentang tindakan medis tersebut,” kata Titi Wati, Kamis (10/1).

Didampingi sang anak, Herlina, Wati mengatakan, saat ini tinggal menunggu evakuasi dari pihak rumah sakit dan pemerintah.

Dia sudah meminta izin pemilik rumah yang dikontraknya untuk mendobrak jendela dan pintu guna mempermudah evakuasi ke rumah sakit.

”Saya berharap semoga lancar dan tidak ada kendala. Sebelumnya keluarga sempat menolak karena takut operasi. Namun, setelah dijelaskan, semuanya setuju. Saya berterima kasih pada semuanya atas bantuan ini,” katanya.

Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Pendidikan dan Kemitraan RSUD dr Doris Slyvanus Palangka Raya Theodorus Sapta Atmadja mengatakan, pihak keluarga pasien sudah bersedia dioperasi dan ditangani secara medis. Keluarga pasien telah menandatangani surat persetujuan.

”Kami koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota dan Provinsi. Sesuai jadwal, evakuasi dilakukan Jumat (11/1), sekitar pukul 08.00 WIB. Semoga tidak ada kendala,” katanya.

Theodorus menuturkan, evakuasi terhadap Wati tidak semudah seperti pasien lain, karena bobot berat badannya melebihi batas normal.

”Kamar sudah kami siapkan. Sudah dirapikan dan diatur untuk pasien yang akan dievakuasi. Pokoknya aman semua,” tegasnya.

Menurut Theodorus, evakuasi terhadap Titi Wati menggunakan jalur khusus, yakni melewati VIP I tanpa melintasi IGD, karena dikhawatirkan mengganggu pasien lain.

Persiapan penanganan medis dan tindakan operasi memerlukan peralatan khusus dan penunjang lainnya, sehingga tim dokter harus mempersiapkan terlebih dahulu.

”Kami harapkan lima atau tujuh hari persiapan penunjang bisa selesai. Jadi, pasien terlebih dulu dilakukan tindakan medis. Apalagi sudah enam tahun seperti itu. Kami mau lihat kondisi jantung, paru, darah, dan lain-lain,” katanya.

Dia yakin operasi akan sukses. Apalagi angka kegagalannya sangat kecil, yakni 0,2 persen menurut teori. Untuk biaya operasi sebesar Rp 80 juta. Namun, semua biaya itu ditanggung pemerintah.