BOGOR–RADAR BOGOR,Wali Kota Bogor Bima Arya meminta aparatur wilayah turun langsung ke lapangan hingga pekan depan untuk pemetaan lokasi rawan keamanan. Arahan ini dilakukan untuk mengantisipasi kondusivitas setelah pemilihan presiden (pilpres) mendatang di Kota Bogor.
“Dalam seminggu ke depan saya ingin sudah ada laporan pemetaan titik-titik rawan tersebut, nanti akan kita tampilkan di command center Kota Bogor dan saya minta segera diidentifikasikan,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Pelaku Masih Misterius, Polda Jabar Serius Usut Kasus Pembunuhan Siswi SMK Baranangsiang Bogor
Menurutnya, aparatur wilayah mulai dari tingkatan RT, RW, lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kapolsek, danramil, hingga camat harus mengutamakan penjagaan. Sehingga terwujud rasa keamanan dan kebersamaan yang dimiliki Kota Bogor.
“Utamanya dalam menjaga dua hal paling berharga yang dimiliki Kota Bogor, yakni keamanan dan kebersamaan,” ungkap Bima.
Menurut Bima, kebersamaan dan keamanan saling memengaruhi. Apa pun yang terjadi tidak akan bisa diambil. Khusus jelang agenda politik, pemilihan presiden – wakil presiden dan pemilihan legislatif tahun 2019 Bima meminta semua pihak untuk akselerasi dan menjaga kedua hal tersebut.
“Penting untuk kita meningkatkan komunikasi dan koordinasi,” lanjutnya.
Selain itu, Bima juga meminta agar para camat dan lurah memastikan fasilitas publik yang ada di wilayahnya berfungsi dengan baik.
Lurah dan Camat Malas Urus Keamanan Wilayah, Bima Arya: Saya Coret!
Kemudian mengintensifkan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) dan sistem pelaporan. Untuk memastikan hal itu, Bima bakal turun langsung memeriksa keamanan.
“Bagi para lurah, saya instruksikan agar lebih mengefektifkan Dasawisma. Dalam tiga bulan saya ingin Dasawisma ini naik di atas 70 persen,” pungkasnya. (gal/c)