25 radar bogor

LPS: Penyaluran Kredit Tahun Politik Diisi Biaya Kampanye

Ilustrasi (Dok. JawaPos.Com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan penyaluran kredit di tahun politik akan banyak di sektor konsumsi. Pasalnya, permintaan kredit di tahun 2019 lebih banyak digunakan untuk atribut kampanye.

“Kredit konsumsi naik dalam kondisi pemilu, banyak stimulus, apakah oleh pemerintahan atau masing-masing partai,” kata Anggota Dewan Komisioner LPS Destry Damayanti di Kantornya, Kamis (10/1).

Destry mengungkapkan, keseluruhan penyaluran kredit baru akan pesat di pertengahan semester atau di semester kedua tahun ini, usai pemilu rampung.

Destry menjelaskan, sementara untuk kredit di sektor infrastruktur tidak akan sekencang tahun lalu. Sebab, investor cenderung mengambil sikap wait and see hingga terpilihnya Presiden yang akan datang.

Destry mengaku, meskipun banyak pengusaha yang berminat melalukan ekspansi dalam bisnisnya, namun terhambat hingga menunggu kepastian presiden terpilih. Pasalnya, hal tersebut akan memengaruhi kebujakan yang akan diputuskan oleh presiden terpilih.

“Minat investasi itu ada, tapi masih belum optimal karena dalam situasi Pilpres. Lihat 2014 lalu, hal-hal yang sifatnya investasi itu stagnan, sebab masih mau lihat siapa presidennya dan apa kebijakannya, fokus di sektor apa,” tuturnya.

Sehingga, pertumbuhan kredit akan akan kembali menggeliat pada semester II tahu ini, “Kredit akan mulai tumbuh kencang di semester II, setelah April ketahuan presidennya siapa, bulan Mei akan mulai baca kebijakan kedepannya, sehingga agak lebih cepat pertumbuhannya di semester II 2019,” katanya.

LPS meramalkan, peetumbuhan kredit 2019 sebesar 12,4 persen. Angka tersebut tak jauh berbeda dari 2018 yang ditargetkan 12 persen. Kondisi penyaluran kredit tahun ini juga tak lepas dari dinamika pemilihan umum di 2019, di mana ada Pileg dan Pilpres.

Editor : Teguh Jiwa Brata
Reporter : Romys Binekasri