BOGOR–RADAR BOGOR,Kemacetan Jalan Jendral Sudirman kerap kali dikarenakan kepadatan yang terjadi di lingkar Air Mancur, disinyalir banyaknya mobil yang parkir di badan jalan. Menanggapi hal itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor akan menerapkan aturan parkir yang baru.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana pada Dinas Perhubungan Kota Bogor Dody Wahyudin mengatakan, tidak menutup kemungkinan jika ke depannya akan diberlakukan aturan ruas jalan tersebut akan diberlakukan tarif parkir progresif, parkir meter, atau bahkan bebas parkir.
Habiskan Anggaran Rp2,7 Miliar, Pedestrian Jalan Sudirman Malah Jadi Parkiran
Namun, merealisasikan itu semua butuh perencanaan yang matang. Sebagai solusi jangka pendek, Dishub sudah melakukan pembinaan kepada para juru parkir di Jalan Jendral Sudirman, termasuk di Kota Bogor, untuk memberikan pemahaman yang baik terkait tugas utama juru parkir.
“Ada 600 juru parkir se-Kota Bogor. Termasuk di Jalan Jendral Sudirman. Itu yang resmi dan sudah kita data. Yang menjadi soal adalah juru parkir liar. Ini yang tidak bisa kita antisipasi,” Dody menjelaskan.
Karenanya, hampir setiap dua minggu sekali, pihaknya selalu memberikan arahan maupun pembinaan kepada para juru parkir, agar tak semata-mata mengejar materi retribusi parkir. Yang jauh lebih penting, katanya, juru parkir harus paham agar dalam kondisi apa pun, parkir tidak boleh mengganggu lalu lintas yang ada.
“Cara kami memberikan pandangan ke mereka harus step by step. Mayoritas mereka kan dari kaum menengah ke bawah dari segi pendidikan dan ekonomi. Kita harus pahami itu dulu. Tapi mudah-mudahan ke depannya akan ditata lebih baik. Minimal tidak ada kepadatan lalu lintas di jalan Jendra Sudirman,” kata dia.
Pedestrian Jadi Tempat Parkir, Bima Arya Tegur Pengendara dan Pemilik Toko
Sementara itu, salah seorang warga sekitar, Ridwan mengaku bahwa kesemerawutan ini diperparah dengan parkir mobil yang hampir memakan badan trotoar, belum lagi warung-warung yang berada di sekitarnya.
“Ini dari dulu sudah begini. Parkir mobil juga di sini biasa. Soalnya kan banyak tempat-tempat kuliner kalau malam. Ditambah juga banyak toko-toko. Kalau tidak diparkir di sini, mau diparkir di mana lagi?” kata Ridwan.(rp2/c)