25 radar bogor

Pembunuh Siswi SMK Ditangkap di Bandung, Ini Motif Pelaku Menghabisi Nyawa Korban

Jenazah Andirana saat disemayamkan di Cianjur, Rabu (9/1/2019).

BOGOR – RADAR BOGOR, Teka-teki pembunuhan Andriana Yubelia Noven Cahya Rejeki, siswi kelas XII jurusan Busana, SMK Baranangsiang, Kota Bogor, mulai terkuak.

Pelaku Penusukan Siswi SMK Baranangsiang Bogor Berinisial S, Diduga Teman Dekat Korban

Seorang pria berinisial S (18), dibekuk Satreskrim Polresta Bogor Kota di Bandung, tadi malam (9/1/2019). Dia diduga kuat orang yang menghabisi nyawa pelajar 18 tahun tersebut.

Kaporesta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser mengatakan, dugaan sementara motif pelaku  adalah dendam dan sakit hati. Namun dia belum bisa memastikan hubungan antara pelaku dengan korban. Apakah teman, kekasih atau mantan kekasih. “Belum diketahui hubungannya apa,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Siswi SMK Baranangsiang yang Tewas Ditusuk Baru Putuskan Pacarnya

Saat ini kepolisian kata Hendri masih terus melakukan penyelidikan. Beberapa barang hingga kamar korban di Kost Putri Jalan Riau No 44 juga telah diamankan. Bahkan orang-orang terdekat juga telah dimintai keterangan. Meski sudah mengantongi identitas pelaku, Hendri belum bisa berbicara banyak  lantaran hingga tadi malam pelaku belum tiba di Bogor. “Sementara ada tujuh orang yang sudah diperiksa sebagai saksi ,” ungkapnya.

Pantauan Radar Bogor  di Mapolresta Bogor Kota hingga tadi malam belum ada tanda-tanda kehadiran pelaku. Sejumlah polisi yang berada di lokasi juga enggan bicara banyak. Kondisi yang sama juga di Mapolsek Bogor Timur.

“Maaf  belum bisa beri informasi,” ucap Kapolsek Bogor Timur Kompol Mashudi Widodo ketika ditemui di lokasi.

Seperti diketahui, Noven-biasa- Yubelia Noven Cahya Rejeki-disapa-ditemukan bersimbah darah oleh warga dengan pisau yang masih mencap di dada kirinya di tangga gang dekat Masjid Raya, Jalan Riau, Kelurahan Baranangsiang sekitar pukul 15.55 WIB, Selasa (8/1).

Dalam rekaman CCTV di sekitar lokasi,  memperlihatkan detik-detik pelaku menghabisi siswi SMK asal Cimenyan Bandung tersebut.  Pelaku awalnya berdiri di ujung gang tangga masjid dan bersandar ke dinding, terlihat dia sedang menunggu.

Seorang pelajar laki-laki kemudian muncul dalam video berdurasi tiga menit itu.Dia melintas tanpa mencurigai pelaku. Lalu pelaku bergerak ke arah atas, di saat korban sedang menuruni tangga jalan menuju  ke Jalan Riau yang tak jauh dari tempat indekosnya.

Pelaku yang menggunakan baju biru hitam itu kemudian  menghampiri korban yang mencoba menghindar ke sisi pinggir jalan arah tembok. Pelaku terlihat mendorong korban hingga terjatuh, lalu kabur melarikan diri ke arah datangnya korban.

Korban yang tadinya terduduk mencoba berdiri, lalu tumbang. Korban terlihat seperti menahan sakit, masih terbaring di undakan tangga. Di lokasi kejadian cukup sepi, kendaraan tak banyak lalu lalang, dan jarak lokasi ke jalan besar agar menjorok ke dalam. Namun tidak ada barang korban yang hilang, di kantong rok masih tersimpan telepon genggam.

Triono (46), paman korban menjelaskan Noven sempat dibawa orangtuanya ke Bandung untuk SD tapi tak lama, kemudian saat SMK baru tinggal di Bogor. “Dia sudah saya anggap seperti anak sendiri. Saya harap kasus ini bisa cepat selesai,” tuturnya.

Sementara itu, kemarin (9/1) jenazah Noven akhirnya tiba di Gedung Santo Yosep, Kabupaten Cianjur. Keluarga yang menunggu sejak Selasa (8/1) malam langsung tenggelam dalam rasa duka. Rencananya setelah disemayamkan di Cianjur akan dibawa ke Bandung.

Yohanes Bosco Wijanarko ayah Noven menyebutkan, komunikasi terakhir dengan putri sulungnya itu terjalin beberapa waktu lalu, saat itu Noven bercerita telah memutuskan hubungan dengan kekasihnya. “Dia ingin fokus belajar, kabar terakhir dia memutuskan hubungan dengan pacarnya,” ucap Yohanes.

Pihak keluarga pun ingin pelaku segera tertangkap dan diproses hukum. Keluarga juga sudah mendapat kabar ciri-ciri dan identitas pelaku yang diketahui polisi melalui rekaman CCTV di tempat kejadian perkara. “Kami berharap pelaku bisa segera ditangkap dan mendapat proses hukum,” tegasnya.

Sementara itu, kejadian tewasnya Noven tidak sama sekali tidak menganggu aktivitas  kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMK Baranangsiang, kemarin. Proses belajar siswa tetap berjala normal. Terlihat sejumlah karangan bunga dan ungkapan duka di halaman sekolah

Wali Kelas Busana SMK Baranangsiang, Endang Tri Astuti mengatakan,  korban kesehariannya di sekolah kerap dijadikan model fashion praktikum. Sebagai wali kelas dia juga kerap dijadikan sebagai tempat curhat.

Namun Endang tak pernah mendengar cerita soal orang-orang yang memusuhi Noven. Selama ini, Noven hanya bercerita bahwa hanya ingin fokus untuk belajar. “Dia tidak pernah cerita atau curhat soal punya musuh atau ada yang sirik,” katanya.

Memang beberapa waktu lalu Endang sempat melihat foto Noven dengan seorang pria. Menurut Endang, pria yang difoto bersamanya itu bukan siswa dari SMK Baranangsiang Bogor.

“Beberapa kali saya lihat postingannya di Instagram sama cowok. Saya enggak kenal karena bukan dari sekolah yang sama. Kalau saya tanya Noven, bilangnya teman dekat saja dan ia tidak ingin berpacaran dulu,” ucapnya.

Senada diungkapkan Guru Sejarah dan Seni Budaya SMK Baranangsiang Joko Riyono. Noven menurut dia, siswi yang sangat aktif. Dia kerap  bertanya di kelas. Bahkan menjadi ikon model untuk kelas busana. “ Dia (Noven) juga orang yang ceria, periang dan selalu menyapa guru dan teman,”  bebernya.

Joko pun ingin meluruskan banyaknya miss informasi yang beredar di sosial media dan masyarakat. Apalagi, banyak pihak yang tidak mengetahui muasal kasus tersebut, tiba-tiba saja memvonis jika pelaku berasal dari SMK Baranangsiang.  “Polisi saja masih menyelidiki siapa pelakunya,” ungkap Joko.

Pihak sekolah kata dia, sangat menyesali atas kejadian ini. Ia juga mengimbau kepada seluruh siswa-siswanya, agar hati-hati saat pergi maupun pulang sekolah. Jangan sampai berjalan sendirian, apalagi melintasi jalan-jalan atau lorong yang dianggap rawan kejahatan.  (gal/dka/rp2/d)