25 radar bogor

Gate Parking GOR Pajajaran Tetap Ditolak Warga, Minta Tak Dilanjutkan Lagi

Gate parking di GOR Pajajaran

BOGOR – RADAR BOGOR, Selain peningkatan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada sektor parkir, masalah keamanan di Gor Pajajaran menjadi alasan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor memberlakukan gate parking di tahun 2019 ini. Apalagi beberapa kali kendaraan roda dua hilang. Bahkan Kantor DPD KNPI Kota Bogor di bobol maling.

“Pemasangan itu juga kan tuntutan dari DPRD untuk menggali potensi PAD, lalu permintaan Kadispora untuk pengaturan dan peningkatan keamanan,” ujar Kabid Sarana dan Prasarana pada Dishub Kota Bogor Dody Wahyudin kepada Radar Bogor, Selasa (8/1/2019).

Dody tak menampik penolakan yang dilakukan warga sekitar Gor Pajajaran. Justru hal itu cukup baik agar pelaksanannya nanti bisa berjalan lancar. Saran, masukan serta keinginan warga dalam audiensi juga telah ditampung. Sebab dia ingin ada kesamaan persepsi terlebih dahulu sebelum program itu direalisasikan.

“Kita ingin keinginan warga itu terakomodir, program Pemkot juga berjalan. Intinya kita menyamakan persepsi dulu,” katanya.

Dia meyakinkan bahwa ketika program berjalan maka petugas parkir yang sejak lama bekerja di dalam kawasan Gor Pajajaran akan tetap bekerja tanpa ada petugas baru. Bahkan mereka akan mendapatkan gaji.

“Kalau pun ada pegawainya adalah mereka yang saat ini masih bekerja disitu, tidak melibatkan orang baru tetap petugas lama, kita juga akan memikirkan gaji mereka,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua Paguyubah Tanah Sareal Usman menegaskan warga tetap keberatan dan menolak program tersebut apapun alasannya. Bukan hanya warga lingkungannya tetapi di lingkungan lain.

“Kalau memang Dishub kurang setoran tinggal bilang saja, Gor itu bukan Taman Heulang bukan Sempur yang setiap hari dikunjungi masyarakat Kota Bogor,” tegasnya.

Ada empat alasan penolakan yang dilakukan. Pertama, kata Usman, akan berkurangnya penghasilan dari parkir. Kedua, Gor Pajajaran merupakan aset lalu lalang warga RW 01 dan masyarakat Tanah Sareal, bahkan umumnya warga Kota Bogor. Ketiga, berkurangnya penghasilan pedagang yang bukan saja dari warga RW 01.

Lalu poin keempat bertambahnya pengangguran di wilayah RW 01 khususnya warga sekitar yang mencari nafkah di seputaran Gor Pajajaran. “Saya atas nama warga Tanah Sareal khususnya RW 01 mengharapkan tidak dilanjutkan lagi, sudah selesai,” pungkasnya. (gal)