25 radar bogor

Istana Kepresidenan Cipanas Gandeng IPB Kelola Hutan dan Pertanian

Istana Kepresidenan Cipanas menjalin kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mengelola hutan, lanskap dan pertanian di lingkungan istana.
Istana Kepresidenan Cipanas menjalin kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mengelola hutan, lanskap dan pertanian di lingkungan istana.

CIANJUR-RADAR BOGOR, Istana Kepresidenan Cipanas menjalin kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mengelola hutan, lanskap dan pertanian di lingkungan istana. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara kedua belah pihak di Istana Kepresidenan Cipanas, (27/12).

Perjanjian kerjasama tersebut merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani antara Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia dengan Rektor IPB.

Kepala Istana Kepresidenan Cipanas, Mustafa Alatas, SE mengatakan istana Cipanas memiliki garis lanskap dan pemandangan yang menarik, tetapi saat ini pemandangan tersebut seperti sudah hilang karena tertutup pepohonan dan bangunan. “Dahulu, dari sebelah timur kita bisa melihat indahnya matahari terbit di antara perbukitan dari istana, tapi sekarang kita tidak bisa melihat itu karena tertutup bangunan,” tutur Mustafa.

Sedangkan, tambahnya, di sebelah barat dihadapkan dengan Gunung Gede Pangrango, tetapi saat ini terhalang oleh tanaman yang menjulang tinggi.
Di dalam istana juga terdapat hutan lindung yang perlu mendapat perawatan. Hutan lindung tersebut menjadi satu-satunya hutan yang berada di tengah-tengah kota sehingga perlu dirawat dan dilestarikan.

Di sisi lain, terdapat taman herbalia peninggalan ibu Ani Yudhoyono, istri presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, yang perlu mendapat perawatan dari ahlinya langsung. Pasalnya taman herbalia tersebut terdapat beraneka ragam tanaman obat yang didapatkan dari seluruh Indonesia.

“Saat ini istana Cipanas sedang berusaha merevitalisasi lanskap, supaya istana ini tidak seperti hutan. Untuk itu kami membutuhkan kerjasama IPB untuk membantu menyelesaikannya,” tambah Mustafa.

Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Sistem Informasi IPB, Prof. Dr. Ir. Dodik Ridho Nurrochmat, M.Sc., F.Trop turut menyambut positif kerjasama tersebut. Ia menuturkan IPB akan membantu sesuai dengan keahlian yang dimiliki. “IPB akan segera mengerahkan ahli herbal, hutan dan lanskap supaya kerja sama ini segera terealisasi,” tutur Prof. Dodik.

Saat ini IPB memiliki sebuah alat yang bisa digunakan untuk mendeteksi kesehatan pohon. Alat tersebut dapat mendeteksi apakah pohon masih sehat atau tidak sehingga perlu dilakukan penebangan.

“Dengan bantuan alat, kita punya alasan untuk melakukan penebangan maupun peremajaan, sehingga revitalisasi lanskap istana bisa terlaksana dengan baik,” pungkasnya. (zul)