25 radar bogor

Terkumpul Rp7,5 Miliar, Bantuan Korban Bencana Puting Beliung Mulai Disebar

Warga berusaha memperbaiki atap rumah yang sudah tidak berbentuk akibat diterjang angin puting beliung.
Warga berusaha memperbaiki atap rumah yang sudah tidak berbentuk akibat diterjang angin puting beliung.

BOGOR – RADAR BOGOR, Pemkot Bogor berhasil mengumpulkan dana untuk penanganan bencana angin puting beliung. Totalnya sebesar Rp7.521.601.24.

Anggaran tersebut bersumber dari APBD Kota Bogor sebesar Rp1,450 milyar, Rp5 milyar bantuan Provinsi Jawa Barat serta donasi masyarakat yang masuk ke rekening Dinas Sosial sebesar Rp347.601.246 serta ke rekening Solidaritas Bogor Rp763.795.513. Hal itu, diungkapkan Walikota Bogor Bima Arya.

“APBD Kota Bogor digunakan untuk bantuan hunian sementara atau kontrakan sebesar Rp85,5 juta, pangan supply ke dapur umum di pengungsian Rp35 juta, sandang kasur, selimut, tas sekolah dan perlengkapan Rp104 juta serta operasional petugas dan komunitas relawan Rp289,9 juta, kemudian untuk asbes 5.000 lembar dan terpal 1.000 lembar,” paparnya saat melakukan ekspos Penanganan Pasca Bencana Angin Puting Beliung Kota Bogor di ruang Paseban Sri Bima, kemarin (18/12).

Data terbaru, kata Bima, jumlah rumah rusak sebanyak 1.469 yang terdiri dari 988 rusak ringan, 368 rusak sedang dan 113 rusak berat. Namun, hanya ada 1.012 rumah yang memiliki alas hak. Sedangkan, 457 lainnya tidak. “Jumlah korban berdasarkan alas hak ada 1.012 terdiri dari 92 rumah rusak berat, 305 rumah rusak sedang dan 615 rusak ringan, sedangkan 457 rumah yang tidak memiliki alas hak terdiri dari 21 rumah rusak berat, 63 rumah rusak sedang dan 373 rumah rusak ringan,” terangnya.

Karena Pemkot Bogor mengutamakan tiga azas penanganan bencana yaitu tepat sasaran, taat aturan dan trasparansi, sambung Bima, maka bantuan dari pemerintah melalui APBD hanya diberikan kepada korban yang memiliki alas hak.

Sebab, Bima tak ingin bantuan yang diberikan malah tidak taat pada aturan. Yang tak memiliki alas hak juga mendapatkan bantuan. Hanya saja, melalui anggaran dari masyarakat yang ikut berdonatur.

Salah satunya melalui Solidaritas Bogor. “Bantuan ada dua, berupa material dan uang tunai yang dikirim langsung melalui rekening baik korban yang memiliki alas hak maupun tidak, sementara untuk pencairannya setelah mereka melengkapi persyaratan, kita lakukan ini supaya meminimalisir adanya penyelewengan di lapangan dan bisa tepat sasaran, anggarannya juga beda-beda berdasarkan kategori kerusakan dan verifikasi tim di lapangan,” bebernya.

Selain itu uang tunai, bantuan juga datang berupa barang. Dari Kementerian Sosial terdiri dari 100 paket family kit, 100 paket makanan anak, 250 lembar tenda gulung, 100 lembar kasur, 75 unit velbed, 24 paket kid ware, 24 paket food ware dan satu unit tenda serbaguna. Kemudian donasi barang dari masyarakat berupa 200 paket kasur dan selimut, 200 paket tas sekolah, 147 paket beras, 52 paket makanan anak, 498 dus mie instan, 179 lembar terpal, 129 dus minyak goreng, daging dan lainnya. Bima berharap semua berjalan sesuai azas yang dicanangkan.

Sebab, musibah yang menimpa wilayah Selatan Kota Bogor itu harus menjadi pelajaran bagi pemerintah maupun stakeholder lainnya untuk membangun sistem penanganan yang cepat. “Jadi begitu ada bencana kita sudah terbiasa, karena Bogor ini kan rawan bencana, harapan saya tepat sasaran, sesuai aturan dan transparan atas semua bantuan ini,” pungkasnya. (gal/c)