25 radar bogor

Elite TKN Selesai Bertemu JK, Ini Hasilnya

Ketua Dewan Pengarah TKN, Jusuf Kalla (JK) bersama sejumlah elite partai pendukung Jokowi- Maruf Amin, usai menggelar pertemuan tertutup, di Jakarta, Senin (17/12) (Sabik Aji Taufan/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR,Sejumlah Elite Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf baru saja menggelar pertemuan dengan Ketua Dewan Pengarah TKN, Jusuf Kalla (JK). Sejumlah hasil evaluasi pun dikantongi timses petahana itu untuk mengarungi Pilpres 2019.

Wakil Presiden itu mengatakan, dari evaluasi bersama diketahui dalam 3 bulan masa kampanye tren elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf mengalami grafik kenaikan. Hal ini tentu kabar baik bagi koalisi, dan harus dijaga hingga Pilpres usai.

“Kami optimis bahwa setelah melihat kampanye 2 bulan, optimis bahwa keterpilihan atau suara dari pak Jokowi dan partai-partai yang ada terus positif naik,” ujar JK di kediamannya Jalan Brawijaya 6 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (17/12).

Selain dari survei internal, survei eksternal pun dianggap menunjukan tren positif. Maka hasil temuan ini akan dijadikan koalisi untuk menyusun strategi kembali di sisa waktu kampanye.

“Banyak sekali sebenarnya survei-survei. Tapi dari banyak survei itu kita simpulkan satu sama lainnya. Jadi survei disurvei lagi. Hasil survei kita gabungkan lagi, tetap positif,” imbuhnya.

Hanya saja JK tidak memungkiri jika pasangan Jokowi-Ma’ruf masih memiliki catatan perbaikan. Terutama di wilayah dengan raihan suara rendah.

“Banten masih perlu perjuangan, usaha keras di Banten tentu. Tapi kita harapkan itu akan positif nanti pada waktunya,” jelasnya.

Maka untuk menjinakkan wilayah dengan pemilih rendah, TKN akan membentuk tim khusus yang menangani masalah tersebut. Hanya saja JK masih enggan membocorkan lebih jauh rencana ini.

Lebih jauh, JK mengatakan di sisa masa kampanye, TKN akan memperbanyak sistem kampanye door to door, bukan kampanye massa seperti yang sering dilakukan. Cara ini dianggap akan lebih efektif meraup pundi-pundi elektabilitas.

“Tentu, karena kampanye itu sekarang bukan lagi kampanye massa. Jadi otomatis door to door, karena tidak ada lagi rapat umum, artinya terbatas lah,” pungkasnya.

(sat/JPC)