25 radar bogor

Demokrat Tak Ingin Aduan Perusakan Baliho Seperti Kasus Antasari Azhar

Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sat melihat baliho partainya yang sengaja dirusak. (Virda/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR,Teka-teki ihwal siapa yang merusak atribut kampanye milik partai Demokrat pada Sabtu (15/12) di Riau masih menjadi misteri. Sebagai pihak yang dituduh terlibat pengrusakan, Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyano secara tegas membantah berbagai tuduhan tersebut.

Wakil Sekjen Partai Demokrat Renanda Bachtar menyebutkan bahwa bantahan Hasto dinilai mendahului hasil penyelidikan oleh aparat keamanan. Dia mengingatkan munculnya PDIP dalam kasus perusakan atribut kampanye partainya berdasarkan pengakuan salah satu pelaku yang berhasil tertangkap.

Adapun pelaku yang ditangkap basah oleh DPC Partai Demokrat itu mengaku telah disuruh oleh PDIP untuk merusak atribut kampanye. Dalam kesempatan itu, pelaku juga mengaku memiliki rekan sekitar 35 orang untuk melancarkan aksi yang masuk dalam kategori pidana pemilu itu.

“Dugaan adanya anggota PDIP dibalik perusakan dan pembuangan atribut PD kan berdasarkan pengakuan salah satu pelakunya. Menurut kami terlalu cepat Sekjen PDIP Hasto langsung membantah hal tersebut,” kata Renanda saat dihubungi JawaPos.com, Minggu (16/12)

Atas dasar itu, Renanda telah meminta kepada aparat kepolisian untuk mendalami kembali kasus yang telah membuat sang ketua umumnya marah tersebut. Demokrat juga tak mau, pengusutan kasus ini hilang begitu saja, seperti halnya kasus kicauan mantan ketua KPK Antasari Azhar.

“Jangan seperti yang sudah-sudah semisal laporan pengaduan SBY kepada saudara Antasari Ashar yang hingga saat ini tidak memperoleh kemajuan di kepolisian daerah Jakarta,” pungkasnya.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengklaim perusakan atribut kampanye Partai Demokrat bukanlah kebiasaan dari kader partai besutan Megawati tersebut.

“Jadi kalau ada yang mengatakan, di Pekanbaru sana, kita dituduh kader PDIP ada yang merusak bendera Demokrat, itu bukan watak, itu bukan karakter PDIP, ” ujar Hasto di Langkat, Sumatera Utara, Sabtu (15/12).

Hasto juga mengutuk keras berbagai provokasi yang menganggu jalannya tahapan pemilu. Termasuk cara-cara kotor dengan merusak atribut kampanye parpol lain.

“PDIP tidak pernah main sembunyi-sembunyi. Kami selalu di ruang terbuka. Tidak ada untungnya bagi kami merusak atribut partai lain. Apalagi Demokrat,” katanya.

“Kami mengutuk keras berbagai provokasi yang menganggu jalannya tahapan pemilu,” tambahnya.

Atas dasar itu, Hasto mendorong supaya Demokrat melaporkan masalah itu ke ranah hukum. Sehingga tidak ada tudingan dari masyarakat bahwa kasus itu merupakan sebuah melodrama.

“Atas kejadian tersebut, PDI Perjuangan meminta aparat penegak hukum untuk bertindak tegas dan tuntas,” katanya.

(aim/JPC)