JAKARTA-RADAR BOGOR, Bisnis OYO di pasar Indonesia tampaknya tumbuh positif. Hanya dalam kurun waktu dua bulan sejak beroperasi di Indonesia, OYO mengklaim telah memperluas jaringannya ke 150 hotel di 16 kota di Indonesia.
Perusahaan jaringan operator hotel itu juga menargetkan untuk memperluas jaringan hotelnya ke lebih dari 100 kota di Indonesia hingga akhir 2019. Disokong SDM lokal dan eksekusi strategi yang kuat, OYO mengaku akan terus menghadirkan nilai tambah terhadap industri hospitality di Indonesia.
Country Lead OYO Hotels Indonesia Rishabh Gupta menjelaskan, sejak awal beroperasi di Indonesia, OYO selalu membawa pengalaman terbaik untuk seluas-luasnya masyarakat di Indonesia. “Pertumbuhan kami dalam dua bulan ini sangat memuaskan dan menunjukkan penerimaan yang baik terhadap OYO di Indonesia. Lewat teknologi serta kapabilitas kami dalam mentransformasi dan mengoperasikan hotel, kami berhasil menambahkan 70 hotel ke jaringan OYO setiap bulannya,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/12).
“Kami juga menerima respons luar biasa terlihat dari data di mana 70 persen hotel kami mendapatkan rating 8 ke atas di berbagai platform pemesanan hotel,” sambungnya.
Rishabh mengungkapkan, saat ini lebih dari 400 talenta lokal di OYO telah memiliki pemahaman terhadap industri hospitality Indonesia, dan 70 orang dari mereka merupakan tim engineer khusus yang mampu melakukan transformasi hotel dalam kurun 20 hari.
“Dengan total investasi sebesar USD 100 juta, kami telah menyiapkan strategi pertumbuhan bisnis yang agresif selama 2019. Kami berencana akan memperluas jaringan di lebih dari 100 kota di Indonesia. Kami juga terus mengeksplorasi berbagai peluang pertumbuhan organik selagi membangun sinergi lewat berbagai kerja sama dengan entitas lokal,” paparnya.
Sejauh ini, menurut dia, kota besar seperti Jakarta dan Surabaya menjadi kontributor terbesar terhadap pertumbuhan OYO di Indonesia. Namun, pihaknya menyebut bahwa peluang bisnis yang tidak kalah besar justru datang dari kota-kota lain yang menjadi pusat bisnis regional maupun destinasi wisata baru.
“Berbagai program pengembangan destinasi wisata dari Kementerian Pariwisata Indonesia juga turut memiliki andil besar dalam mendukung pengembangan bisnis hospitality di Indonesia ke depannya,” tambah Rishabh.
(fab/JPC)
