BOGOR-RADAR BOGOR, Menjelang pergantian tahun, peredaran narkoba di wilayah Bogor, diprediksi akan meningkat. Kini, Badan Narkotikan Nasional Kabupaten (BNNK) Bogor, terus melakukan pemberantasan peredaran barang haram tersebut.
Beradsarkan data BNNK Bogor, sedikitnya ada sembilan kawasan perbatasan di wilayah Bogor yang masuk dalam zona merah peredaran Narkoba.
Kepala BNNK Bogor Budi Nugraha mengatakan, sembilan wilayah itu mencakup kecamatan-kecamatan yang berbatasan dengan 9 kota/kabupaten lainnya. Seperti Perbatasan Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Tangerang Selatan, Kota Depok, Kota Tanggerang, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi hingga Kabupaten Lebak.
Dari data yang dihimpun, totalnya ada 26 kecamatan yang berbatasan dengan sembilan titik perbatasan. Di antaranya, Parungpanjang, Rumpin yang berbatasan dengan Kabupaten Tangerang, Tenjo-Kabupaten Tangerang Selatan, Tajurhalang, Parung, Gunungsindur, Bojonggede yang berbatasan dengan Kota Depok (lihat grafis).
Budi memastikan akan terus menggelar giat untuk memantau peredaran narkoba. “Di Bogor ada sembilan zona di daerah perbatasa. Itu yang jadi fokus kita untuk pengawasan di wilayah Bogor,” tegas Budi.
Sementara terkait beerdarnya ganja cair jenis baru yang dijual online, Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (Kasi P2M) BNNK Bogor Rika Indriati Roamer mengaku telah mengetahuinya.
Untuk peredarannya di wilayah Bogor, Rika belum bisa mematikan. “Kemungkinan ada, tapi kami belum menemukan kasusnya,”tutur Rika
Untuk mencegahnya, Rika mengaku telah berkoordinasi dengan komunitas vape soal peredaran ganja cair yang bisa disalahgunakan oleh para penggemar vape.
Karena di jakarta timur pernah terungkap, tidka menutup kemungkinan bogor juga ada. Makanya kami terus sosialsiasi ke komunitas vape kalau sekarang ini sudah ada jenis ganja cair,” akunya.(ogi/c/feb/run)
