25 radar bogor

Banjir Mulai Merendam 80 Rumah Perumahan Villa Nusa Indah

GUNUNGPUTRI– RADAR  BOGOR, Banjir mulai merendam puluhan rumah yang berada di dua perumahan Vila Nusa Indah 1 dan 2, di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputi, Kabupaten Bogor.

Warga sudah mengantisipasi tiga jam sebelum air datang dengan berkordinasi dengan Kominitas Peduli Sungai Cikeas-Cileungsi (KP2C) terkait ketinggian permukaan air sungai.

Menurut informasi yang dihimpun Radar Bogor, banjir diakibatkan hujan besar dihulu sungai Cileungsi. Air mulai meluap sekitar pukul 00.30 WIB dini hari tadi, Jumat (14/12/2018). Sebanyak 80 rumah terkena dampak banjir.

“Ada empat Rukun Warga (RW) Vila Nusa Indah 1 yamni ada tiga RW, 13, 14, dan 15. Dan lokasi lain, Vila nusa indah 2, RW 24,” kata Ketua KP2C Puarman kepada Radar Bogor.

Lanjut Puarman, pantauan KP2C langsung dikordinasikan bersama Tagana Gunungputi, Tim Penangulangan Bencana Desa (TPBDes) Bojong Kulur, Kasi Tranti Satpol PP Gunungputri, Suradi, dan Kapolsek Gunungputi, Kompol Yudi Kusyadi.

Sebelum banjir, warga sudah diinformasikan tiga jam sebelumbya ketinggian permukaan sungai yang mencampai 200 centimeter. Sehingga warga dapat melakukan persiapan evakuasi.

“Tim langsung menyiapkan mobil dan perahu karer, namun belum sempat disifungsikan karena masih bisa dilalui,” katanya.

Tim meminta bantuan mobil pompa dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai)  Ciliwung Cisadane untuk menyedot air.

Sebanyak 80 rumah dengan rata-rata ketinggian air mencapai 20 centimeter. Banjir juga merendam beberapa ruas jalan.

Dengan rincian,  Vila Nusa Indah 1 RW.13. Rumah tergenang 25 kepala keluarga. Vila Nusa Indah 1 RW.14, masih dalam pendataan. Vila Nusa Indah 1 RW 15, 50 Kepala Keluarga.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Bogor memprediksi hujan yang melanda belum masuk puncak musim hujan. Menurut Puarman, KP2C terus berkomunikasi agar seluruh stake holder dapat menangulanginya.

“Jadi harus mengantisipasi ke depannya karena belum masuk puncaknya musim hujan, KP2C meminta pemerintah, segera memperbaiki pintu air yang rusak. Karena jika bocor atau rembes sangat riskan menyebabkan banjir,” katannya. (don/c)