BOGOR–RADAR BOGOR,Sumur Tujuh terancam hilang. Terlebih, proyek di sekitar kawasan Cagar Budaya terus berjalan. Hingga kemarin, aksi penolakan makin kencang dari sejumlah warga. Beberapa bagian sumur sudah tak lagi berbentuk seperti aslinya karena diuruk tanah.
Beberapa sumber mata air yang dianggap keramat oleh warga pun tak lagi terlihat. Warga RT 04 RW 05 Kelurahan Lawang Gintung memasang spanduk yang berisi penolakan terhadap perusakan dan perubahan situs sumur tujuh.
Situs Budaya Sumur Rusak, Warga Lawang Gintung Protes
Warga menganggap, Sumur Tujuh merupakan Situs Kerajaan Padjajaran yang sangat dijaga masyarakat setempat.
Salah satu kuncen Mbah Dalem, Piah Ruqiyah mengaku, kecewa dengan pemerintah lantaran baru turun tangan saat sudah terlanjur diratakan dan tak lagi berbentuk seperti semua. Seharusnya, kata dia, jauh sebelum terjadi pengurukan sudah ada langkah tegas.
“Kalau sudah begini, mau diapakan lagi? Situs Sumur Tujuh tidak lagi seperti dulunya,” ucapnya.
Wali Kota Bogor, Bima Arya pun sempat meninjau kondisi Sumur Tujuh pascabencana angin puting beliung di kawasan Bogor Selatan, pekan lalu. Kepala Disparbud Kota Bogor, Sahlan Rasyidi mengakui, Sumur Tujuh termasuk warisan Kota Bogor yang dilindungi.
Ditinjau Wali Kota Pasca Puting Beliung, Begini Foto-foto Kondisi Terkini Situs Budaya Sumur Tujuh
Bahkan, sambung dia, kawasan sekitarnya yang menyatu dengan Mbah Dalem Batu Tulis pun masuk dalam wilayah tersebut.
“Iya, dalam cagar budaya, tetapi belum tercatat di Disparbud. Cuma untuk kawasannya sudah, dari sekitaran Mbah Dalem, termasuk bungkernya,” kata Sahlan kepada Radar Bogor.
Alasan belum tercatatnya Sumur Tujuh di Disparbud, kata Sahlan, karena sempat terlewatkan. Menurut dia, Sumur Tujuh berbeda dengan kawasan-kawasan di sekitarnya seperti Batu Tulis, Istana Batu Tulis, dan juga Batu Cingkrang.
Ke depannya, Disparbud akan melakukan pencagaran Sumur Tujuh, bahkan diperkuat dengan Peraturan Daerah Tentang Cagar Budaya yang saat ini masih dalam pembahasan di DPRD Kota Bogor. (rp2/ysp)