25 radar bogor

Diduga Korban Penculikan, Bocah Asal Sukabumi Ditemukan Terlantar di Tamansari

Korban
Korban (tengah) saat diamankan petugas Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) Tamansari, Senin (10/12/2018).

TAMANSARI-RADAR BOGOR, Seorang anak berinisial AAW (10) dilaporkan terlantar ke Polsek Tamansari, Senin (10/12/2018). Korban ditemukan saat berada di kawasan Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor.

Saat ini, perihal penemuan anak tersebut pun dilimpahkan pihak kepolisian kepada Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) Tamansari untuk didalami.

TKSK Tamansari, Nurul Sulisfarini mengatakan, pihak kepolisian mendapatkan anak tersebut dari laporan warga. Polisi juga hanya sekedar menerina dan berkoordinasi dengan pihak TKSK.

“Anak yang ditemukan ini melalui keterangan polisi berasal dari Cikotok, Sukabumi,” jelasnya. TKSK pun langsung melakukan penelusuran lebih dalam.

Nurul menjelaskan, melalui keterangan korban, kedua orang tuanya telah meninggal dunia, sehingga ia hidup yatim piatu. “Kata anak itu, orang tuanya ditembak oleh kakanya sampai meninggal. Saya tidak tau itu benar atau tidak,” ujarnya.

Lebih lanjut Nurul menuturkan, keterangan dari Ana, dirinya masih memiliki keluarga lainnya. Namun, sangat disayangkan keluarganya tersebut berada di luar negeri.

“Saya tanya apakah dia masih punya keluarga. Ana menjawab ada satu orang yang tinggal di India,” ungkapnya. Nurul mengatakan, pihaknya juga mempertanyakan keberadaan korban.

Lanjutnya, TKSK juga kebingungan bagaimana anak tersebut bisa sampai hingga ke wilayah Tamansari. “Ananda mengaku diculik sama orang tidak dikenal. Pokoknya dia diculik dan sampai ke Kecamatan Ciomas awalnya,” tuturnya.

Pengakuan korban, sambung Nurul, usai diculik, dirinya dibawa ke Ciomas, kemudian dipekerjakan sebagai Assisten Rumah Tangga (ART). “Miris, umur 10 tahun harusnya masih sekolah, tapi sudah dipekerjakan sebagai ART,” imbuhnya.

Adapun upaya yang akan dilakukan TKSK, sambung Nurul, akan membawa anak tersebut ke Balai Kesejahteraan Sosial (BKS) Citeureup, Kabupaten Bogor, untuk mendapatkan perlindungan.

“BKS tempat paling aman dan itu solusi terakhir kami. Kami juga sudah berkoodinasi dan dipersilakan dibawa kesana,” pungkasnya.(rp1/c)