25 radar bogor

Pesan Terakhir Enny Reno, Korban Pohon Tumbang. Minta Putra Pertama Jadi Imam Jenazahnya

Bram Sugeha bersama almarhum sang istri Enny Reno.

BOGOR-RADAR BOGOR, Cuaca ekstrim yang melanda wilayah selatan Kota Bogor, Kamis (6/12/2018) sore membawa kabar duka bagi keluarga Bram Sugeha.

Detik-detik Kota Bogor Luluh Lantak Disapu Puting Beliung, Lihat Kumpulan Videonya!

Enny Reno sang istri tercinta dan ibu dari anak-anaknya, menjadi korban pohon tumbang dalam bencana tersebut, tepatnya di Jalan Raya Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor.

Bram pun kaget bukan main. Niatnya pergi bekerja pun urung. Usai membaca pesan dari nomor pribadi istrinya. Yang  dikirim dari orang yang mengaku polisi. Mengabarkan; istrinya mengalami kecelakaan.

Ngeri! Ini Video Penampakan Angin Topan Melanda Kota Bogor

Pertama mendapat pesan tersebut, tak lantas membuat pria berusia 51 tahun itu langsung percaya. Modus penipuan dipikiran Bram pada awalnya. Sebab saat dia menghubungi nomor istrinya hanya terdengar suara samar-samar. Tak jelas. Penasaran. Dia kemudia pulang ke rumah. Ternyata benar. Istrinya tak ada dirumah. Dia kemudian tancap gas menuju lokasi yang tertera dalam pesan pendek yang diterimanya dari gawai istrinya.

Kota Bogor Pora Poranda Diterjang Puting Beliung, Ini Foto-foto Penampakan Kerusakannya

“Saat sampai dilokasi ternyata sudah ramai. Banyak Polisi dan TNI, awalnya saya tidak diizinkan ke tempat kejadian, tapi saat saya bilang suaminya baru diberikan izin untuk masuk,” ujar Bram kepada Radar Bogor dirumah duka Cluster Bukit Nirwana I Jalan Bukit Nirwana Raya I RT 03/12 Kelurahan Mulyaharja Kecamatan Bogor Selatan, Kamis (6/12/2018).

Mobilnya Tertimpa Pohon, Warga BNR Meninggal Dunia

Bram tak menyangka. Pohon yang terlihat kokoh itu mampu merenggut nyawa istrinya. Menimpa bagian tengah. Tepat di kursi kemudi. Dia meminta izin aparat untuk mengambil gambar situasi dan kondisi mobil Toyota Avanza Silver bernomor F 1618 EY itu. Sebab istrinya, sudah dilarikan ke Rumah Sakit PMI oleh warga dan aparat yang berada di lokasi.

770 Rumah Rusak, Korban Puting Beliung di Kota Bogor Diungsikan di Masjid

“Jadi almarhumah di bawa duluan ke PMI, saya belakangan karena mendapat informasi juga belakangan. Saat tiba di PMI sudah ada anak saya dan memberitahukan beliau sudah meninggal,” katanya sambil menahan tangis.

Meski tak memiliki firasat apapun, namun ada pertanda yang ia dapati dari sang istri. Semacam gerakan pada matanya. Karena menganggap hanya sekedar firasat, hal itu tak sempat ia bicarakan dengan istrinya. Selain itu, sikapnya pun tak ada yang berubah. Tetap sama. “Kita biasa kan ya, beliau sahur lalu saya berangkat subuh ke masjid, sama tidak ada yang berubah,” ungkapnya.

Kota Bogor Porak Poranda, Bima Arya Sampaikan Ini di Instagram

Baginya, wanita kelahiran Rantau 30 Mei 1972 itu merupakan sosok yang sangat luar biasa. Dia sangat bijaksana. Dia bukan hanya seorang istri atau ibu, namu juga guru bagi keluarga.  Sikap teladannya, tak dapat terganti. Apalagi bagi ketiga buah hatinya. Aziz Arrazi Sugeha (20), Mutiara Razak Sugeha (19) dan Nurul Izza Afifah Sugeha (14).

Bahkan saat ajal menjemput, kondisinya tengah berpuasa usai membeli makanan untuk kebutuhan berbuka. “Satu-satunya di rumah yang melaksanakan semua perintah agama beliau, mulai dari puasa, zakat, sedekah, tahajud, dhuha, baca Al-Quran, doa pagi dan sore, masyaallah, kami belajar dari dia,” lirihnya.

Anak almarhumah, Aziz Arrazi Sugeha menambahkan, sebelum ia berangkat kuliah,  ibunya sempat meminta untuk dipijat ketika malam nanti. Namun kabar duka itu mengurungkannya. Sebagai putra pertama, dia mendapatkan amanah untuk tidak pernah meninggalkan ibadah. Sehingga bisa menjadi contoh untuk kedua adiknya. Namun pesan yang paling diingat dan sering kali diucapkan sang ibu adalah meminta Aziz untuk menjadi imam ketika menyalatkan jenazahnya.

“Hampir setiap saat diucapkan, apalagi setelah memandikan jenazah orang lain, Insya Allah saya siap memenuhi permintaannya,” pungkasnya. (*/d)