25 radar bogor

Ini Janji-Janji Adik Prabowo Pada Penyandang Disabilitas

JAKARTA-RADAR BOGOR,Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengajak penyandang disabilitas berjuang bersama dalam menyukseskan Pemilu dan Pilpres 2019. Adik kandung Prabowo itu mengajak kalangan disabilitas untuk tidak golput.

Hal itu diungkapkan Hashim saat bersama Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri Peringatan Hari Disabilitas Ke 26 yang di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (5/12). Adapun acara itu dihadiri oleh ratusan penyandang disabilitas.

“Kami perlu bantuan saudara-saudara, Kami perlu pertolongan saudara-saudara. Kami perlu dukungan saudara-saudara. Kami perlu suara saudara-saudara. Karenanya jangan golput, jangan golput, ayo bantu saudara-saudaranya datang ke TPS, dampigi ke TPS,” kata Hashim dalam sambutannya.

Partai Gerindra, kata dia, selama ini telah memperjuangkan hak-hak kaum disabilitas dengan menjadi inisiator disahkannya UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Dia juga memastikan UU itu akan bisa dijalankan seandainya Prabowo-Sandi terpilih di pilpres mendatang.

Hashim juga menuturkan, hingga dua tahun setelah disahkannya UU tersebut, pemerintah belum juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) untuk membuat petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis (Juklak Juknis) UU Penyandang Disabilitas.

“Saya bisa jamin saudara-saudara, tidak lama setelah Prabowo-Sandi dilantik sebagai Presiden RI ke-8, PP, juklak dan juknis UU Disabilitas akan terwujud. Nanti saudara-saudara tidak perlu curhat ke saya lagi. Saudara saudara bertemu Prabowo-Sandi untuk bersukacita cita,” tegasnya.

“Kami telah membuktikan kepada komunitas disabilitas Indonesia bahwa janji Prabowo bukan janji kosong,” sambung dia.

Ke depan, Hashim ingin penyandang disabilitas di Indonesia mendapatkan haknya secara adil dan makmur. Karena, imbuh dia, penyandang disabilitas juga anak bangsa yang haknya diatur dalam UU. Dia menambahkan, jangan sampai ada lagi penyandang disabilitas yang termarjinalkan karena keterbatasannya.

“Ke depan, Kita berharap saudara-saudara bisa menikmati kehidupan yang lazim, sesuai dengan hak saudara-saudara. Kami berharap bahwa saudara-saudara tunanetra tidak ditipu lagi, jasa yang harusnya dibayar Rp 100 ribu jangan sampai dibayar Rp 10 ribu lagi, atau Rp 1000 lagi. Jangan lagi saudara-saudara menjadi korban penipuan orang orang jahat di Republik Indonesia ini,” paparnya.

(aim/JPC)