25 radar bogor

Edy Rahmayadi Beberkan Kekurangan Persepakbolaan Indonesia

Edy Rahmayadi
Edy Rahmayadi mundur dari Ketum PSSI.

JAKARTA-RADAR BOGOR,Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi menegaskan tidak akan mundur hingga akhir jabatan. Dia tetap ingin memperbaiki kondisi persepakbolaan Indonesia. Itu karena menurutnya sepak bola Indonesia masih banyak kekurangan.

Dalam sebuah kesempatan, Edy membeberkan betapa mirisnya potret persepakbolaan di Indonesia. Dibanding dengan negara lain, kondisi Indonesia saat ini masih jauh tertinggal.

“Saya katakan kepada Presiden kalau kita belum memiliki pemain bola yang pas, kuantitas saja masih kurang, apalagi kualitas,” beber Edy saat bersilaturahmi dengan awak media di Aula Raja Inal, Gedung Pemprov Sumut, Rabu (5/12).

Berdasarkan data pada 2016, jumlah pemain Indonesia sangat minim. Seperti Belanda memiliki 1,2 juta pemain dari total 16,7 juta penduduk. Kemudian Spanyol memiliki 4,1 juta pemain dari 46,8 juta penduduk. Jerman memiliki 6,3 juta pemain dari 80,7 juta penduduk.

Kemudian Thailand 1,3 juta pemain dari 64,6 juta penduduk. Singapura memiliki 190 ribu pemain dari 4,5 juta penduduk. Sementara Indonesia hanya memiliki 67 ribu pemain dari 250 juta penduduk.

Ini yang menjadi salah satu alasan Edy tidak akan mundur dari jabatan Ketum PSSI. Dalam kesempatan itu dia juga meminta agar media membuat pemberitaan yang baik. “Tolong jangan lagi di-bully-bully lagi saya. Kalau mau beritakan. Beritakanlah ini,” ujar Edy.

Selain itu, Edy juga mengatakan jumlah pelatih yang dimiliki Indonesia. Saat ini Spanyol memiliki 22 ribu pelatih, Jerman 28.668 pelatih, Thailand memiliki 1.100 pelatih, Malaysia memiliki 1.810 pelatih, Singapura memiliki 170 pelatih dan Indonesia memiliki 197 pelatih.

Soal wasit FIFA, Indonesia dikatakannya masih minim. Spanyol memiliki 47 wasit, Jerman 43, Belanda 41, Thailand 19, Malaysia 26, Singapura 15, Vietnam 19 dan Indonesia hanya memiliki 5 orang wasit.

“Itu pun saat ini yang aktif tinggal 2 wasit,” ungkapnya.

Edy juga menjelaskan soal minimnya sarana dan prasarana. Spanyol memiliki 109 stadion berstandar FIFA, Belanda 45 stadion standar FIFA dan 1.450 lapangan artifisial. Jerman 42 stadion standar FIFA dan 1.080 lapangan artifisial, Singapura memiliki 21 stadion standar FIFA dan Indonesia hanya memiliki 2 stadion standar FIFA dan 23 lapangan yang layak pakai.

“Stadion Teladan yang kita bangga-banggakan itu, tidak masuk dalam lapangan yang layak pakai,” tandasnya.

Edy juga agaknya kesal dengan berbagai pemberitaan dirinya. Dia meminta awak media agar mendukungnya dalam mengurus PSSI.

“Makanya jangan ganggu-ganggu PSSI hanya gara-gara Edy tak seperahu. Memang perlu perahu PSSI ini? Janganlah kalian ikut-ikutan, tapi doakanlah kami ini,” tegasnya.

(pra/JPC)