BOGOR–RADAR BOGORmPemerintah Kota (Pemkot) Bogor, terus mematangkan desain Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang akan mengubah Taman Ade Irma Suryani atau Taman Topi.
Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan pada Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Agus Gunawan mengatakan, pihaknya telah menjalankan sejumlah perencanaan.
Salah satunya, kata dia, Kamis (13/12) akan dilaksanakan publik hearing bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Ruang Paseban Sri Bima untuk menyampaiman hasil pradesain.
“Beberapa waktu lalu kami sudah rapat dengan PT KAI karena ada kolaborasi dalam pembangunan di lokasi tersebut,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (4/12).
Dalam APBD Perubahan 2018, sambung dia, anggaran untuk pradesain sudah disiapkan sebesar Rp150 juta. Karena itu, Rabu (5/12) akan ada penyampaian progres 50 persen desain yang telah dibuat.
“Kalau di bidang saya lebih fokus kepada RTH-nya di Kompleks Taman Topi lalu Masjid Agung, sementara kita harus pikirkan juga PKL yang ada di sana karena akan masuk ke dalam desain penataan itu, itu kewenangan Dinas KUKM,” tuturnya.
Meski demikian, belum dipastikan kapan pembangunan dilakukan. Sebab, membutuhkan anggaran yang cukup besar. Namun, yang pasti pada tanggal 20 Desember akan dilakukan proses pengembalian aset ke Pemkot Bogor.
Sekadar diketahui, Pemkot Bogor berencana membangun Ruang Terbuka Hijau (RTH) di atas lahan 2,3 hektare yang sekarang berdiri Taman Topi.
Ini setelah peminjaman lahan Plaza Kapten Mulishat atau yang lebih dikenal Taman Topi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dipastikan berakhir Desember 2018.(gal/c)