25 radar bogor

Pembunuhan Sadis di Papua Tak Ganggu Proyek Kelistrikan

JAKARTA-RADAR BOGOR, Sebanyak 31 pekerja proyek jembatan di jalur Trans-Papua terbunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terhadap pembunuhan sadis tersebut.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Andy Noorsaman Someng mengakui tidak ada proyek kelistrikan yang terdampak dari insiden itu. “Belum ada laporan dari sana,” ujarnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (4/12).

Selain itu, terkait rencana pembagian lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) di wilayah Papua, diakuinya belum mendapat izin untuk dilakukan. Pasalnya, keadaan di wilayah tersebut harus dipastikan kondusif.

“Di sana enggak boleh masuk dulu karena beliau (Dirjen EBTKE Rida Mulyana, Red) di sms oleh pangdam di sana,” tuturnya.

Sebanyak 31 pekerja proyek Istaka Karya dibunuh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Adapun pembantaian itu terjadi ketika para pekerja sedang membangun jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.

“31 orang meninggal dunia,” ujar Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Papua, AKBP Suryadi Diaz kepada JawaPos.com, Senin (3/12).

Kejadian ini dilaporkan masyarakat hari ini, Selasa (4/12) sekitar pukul 15.30 WIT. Namun, pembunuhan terhadap para pekerja proyek Istaka Karya tersebut terjadi Minggu (2/12).

Bermula pada Sabtu (1/12) sekitar pukul 20.30 WIT, Project Manager PT Istaka Karya, Cahyo, mendapat telepon dari nomor yang biasa dipegang oleh Koordinator Lapangan, Jhoni. Dia yang memegang pengerjaan proyek pembangunan jembatan Habema-Mugi. Namun di sambungan telepon itu, Cahyo tidak paham dengan maksud pembicaraan dari balik ponsel Jhoni.

Di sisi lain, PPK Satker PJN IV PU Binamarga wilayah Habema-Kenyam, Monang Tobing mengaku melakukan komunikasi melalui SMS dengan Jhoni pada 30 November 2018.

Sementara itu, informasi dari pos Satgaspamrahwan 755/Yalet di Napua-Wamena bahwa pada Jumat, 30 November 2018, pukul 04.00 WIT tercatat 1 mobil Strada bermuatan BBM Solar milik PT Istaka Karya menuju Camp Istaka Karya di Distrik Yigi. Dikemudikan MS, mobil tersebut juga membawa 5 orang pegawai dan tiba kembali di Wamena pada pukul 18.30 WIT.

Selanjutnya pada 1 Desember pukul 02.00 WIT, tercatat 2 mobil menuju ke Camp Distrik Yigi dengan masing-masing membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya. Kemudian pada 2 Desember, pukul 20.00 WIT 1 mobil Strada kembali ke Wamena dan berangkat lagi ke Distrik Mbua, Kabupaten Nduga.

Dari informasi yang didapat, 1 mobil Strada yang membawa 15 orang pekerja proyek dari PT Istaka Karya sampai saat ini belum kembali ke Wamena. Mendapat informasi tersebut, personel gabungan Polri dan TNI yang dipimpin Kabag Ops Polres Jayawijaya AKP R.L. Tahapary langsung bergerak dari Wamena menuju Distrik Yigi Kabupaten Nduga.

Saat tiba di kilometer 46, tim bertemu dengan salah satu mobil dari arah Distrik Bua dan menyampaikan untuk tim segera balik karena jalan diblokir oleh kelompok kriminal bersenjata. Personel gabungan TNI/Polri langsung diterjunkan untuk mengecek informasi tersebut.

“Didapati, 31 orang ditemukan tewas. 24 orang dibunuh hari pertama, 8 orang yang sempat menyelamatkan diri di rumah anggota DPRD dijemput dan dibunuh, 7 orang MD dan 1 orang belum ditemukan atau melarikan diri,” kata Diaz menyampaikan informasi terkahir yang didapatkan sekitar pukul 22.35 WIT.

(hap/JPC)