CIBINONG-BOGOR, Menjadi daerah penyangga Ibu Kota, tak lantas membuat pelayanan masyarakat di Bumi Tegar Beriman merata. Pasalnya, hingga akhir tahun 2017 Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatat, sebanyak 11.883 rumah di Kabupaten Bogor belum teraliri listrik.
Kondisi tersebut menempatkan Kabupaten Bogor di urutan ke lima di Jawa Barat untuk angka rumah belum berlistrik. Dari delapan daerah yang ada di Provinsi Jawa Barat, sebanyak 130.248 rumah belum berlistrik.
Urutannya, pertama Kabupaten Garut sebanyak 32.944 rumah, Kabupaten Cianjur sebanyak 31.237 rumah, Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 24.640 rumah, Kabupaten Sukabumi sebanyak 15.042 rumah.
Keprihatinan itu melahirkan program sambungan listrik gratis bagi rumah tangga tidak mampu. Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN, Amir Rosidin menyebutkan, sejak Januari 2018 hingga akhir November 2018, sedikitnya 11.700 rumah di Kabupaten Bogor sudah tersambung listrik 450 VA. Program tersebut menargetkan untuk menyambungkan listrik ke 11.883 hingga akhir Desember 2018.
Program ini menurut Amir berawal dari kepedulian Pemerintah terhadap masyarakat berprekonomian rendah yang mengambil listrik dari tetangganya. Menurutnya, dengan cara seperti itu justru akan menghabiskan uang lebih besar daripada memilik sambungan listik sendiri.
“Mereka (yang nyambung ke tetangga, red) bayarnya itu rata-rata mulai dari Rp30 ribu sampai Rp50 ribu per lampu,” jelasnya kepada Radar Bogor belum lama ini.
Padahal, dengan nominal yang sama, menggunakan sambungan 450 VA mereka bisa menyalakan empat lampu selama 12 jam, satu rice cooker selama 3 jam, satu televisi selama 6 jam, dan satu strika selama 1 jam.
Tahun ini, PLN menargetkan sambungan listrik gratis ke 100.970 rumah di Jawa Barat. Dari target teresbut, sampai akhir November 2018 sudah terpasang sambungan listrik di 60 ribu rumah.
“Maka Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggunakan dana promosi. Sekarang statusnya sudah 60 ribu untuk Jawa Barat,” kata Amir.
Program sambungan listrik gratis ini dilaksanakan di delapan Kota/Kabupaten di Jawa Barat. Seperti Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, Kabuapaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Tasikmalaya.
“Ini totalnya 100.970 pelanggan. Ini akhir Desember ini selesai. Mereka memang orang-orang yang kerjanya serabutan. Tidak tetap,” tuturnya. (fik/c)
