25 radar bogor

Eks SKK Migas: BPS dan Darmin Sebut Defisit Migas Terbesar Tahun Ini

JAKARTA-RADAR BOGOR, Mantan Kepala SKK Migas mengaku lucu dengan ungkapan Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS) dan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution soal defisit migas pada neraca perdagangan Indonesia yang diklaim terbesar pada tahun ini.

Data BPS mencatat defisit migas RI per kuartal III-2018 mencapai USD 10,73 miliar atau setara Rp 158 triliun. Meroket jika dibandingkan periode serupa tahun 2017 di mana defisit migas hanya tercatat sebesar USD 6,59 miliar.

Menurut Amien, defisit migas terbesar justru akan terjadi pada tahun depan. Sayang ia tak merinci apa penyebab pembengkakan tersebut.

“Dari BI, BPS, Darmin mengatakan neraca pembayaran ktia ini defisit. Defisitnya besar paling besar dari migas, bahkan dikatakan ini terbesar sejarah. Bapak salah, karena tahun depan akan besar lagi, tahun depannya lebih besar lagi. Artinya kalau defisit migas lebih besar itu bukan sekarang, tapi tahun depan,” ujarnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (3/12).

Ia menambahkan, SKK Migas telah melakukan upaya agar tahun depan defisit itu tidak terjadi. Salah satunya adalah dengan meningkatkan produksi minyak di dalam negeri sehingga bisa menekan impor minyak.

“Tapi saya katakan kalau liat lifting minyak paling naik 300 ribu bph (barel per hari). Itu bukan yang dibutuhkan Indonesia, Indonesia butuh 1,5 juta bph,” ungkapnya.

Hanya saja, Amien menyebut sampai saat ini tidak ada satupun kontraktor migas yang mampu melakukan penemuan cadangan besar. Hal itu cukup menghambat peningkatan jumlah produksi migas.

“Sejak jaman dulu tidak satupun perusahaan Indonesia pernah discovery seukuran giant discovery. Jadi kalau saya boleh diizinkan berpesan, pesan saya, Indonesia butuh giant discovery. Pertamina atau yang lainnya tidak pernah giant discovery. Tapi sekarang Pertamina dan perusahaan lain terikat kontrak dengan SKK untuk penggunaan eksplorasi dengan nilai USD 2 miliar,” pungkasnya.

(hap/JPC)