25 radar bogor

Bagian dari Peneltitian, FGD Unida Bahas Lapas

Suasana diskusi yang diadakan dosen-dosen Unida Bogor.

CIAWI – RADAR BOGOR, Focus Group Discussion (FGD) digelar Fakultas Hukum Universitas Djuanda (Unida) Bogor, belum lama ini.

FGD yang menghadirkan sederet narasumber, sebut saja Dosen Sekolah Pascasarjana Unida, Martin Roestamy, Kasat Narkoba Polres Bogor, AKP andri Alam Jaya, Kasat Tahti Polresta Bogor, IPTU Tri Harso hingga Kabid Keamanan, Kesehatan, Perawatan Narapidana/Tahanan, dan Pengelolaan Barang Rampasan dan Barang Sitaan Damari membahas soal Model Pelayanan Kesehatan bagi Tahanan di Wilayah Hukum Bogor dan Cianjur Dalam Upaya Pencegahan Perluasan dan Penyalahgunaan Narkoba.

FGD ini sendiri merupakan bagian dari penelitian yang dilakukan dosen-dosen Unida Bogor beranggotakan Endeh Suhartini, Martin Roestamy, Ani Yumarni dan berlangsung atas dukungan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DP2M) Unida dan Ristekdikti, dengan telah mengasilkan luaran dalam kegiatannya yaitu 2 jurnal terakreditasi Internasional terindex Scopus, 1 jurnal terakreditasi Nasional, 1 buku ajar, 1 Seminar Nasional dan 4 Seminar Internasional yang berlangsung di Thailand.

Rektor Unida Bogor, Dede Kardaya menyampaikan apresasi luar biasa atas terlaksananya hasil penelitian dan diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi dunia pendidikan khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.

“Alhamdulillah Unida sebagai perguruan tinggi riset yang menyatu dalam tauhid dan diakui dunia, menjadikan seluruh penelitian yang dilakukan oleh dosen sebagai bentuk pengabdian serta ilmu yang bermanfaat dan dapat dirasakan hasilnya oleh masyarakat luas,” kata Dede.
Sehingga, sambung Dede, luaran atau hilirisasi dari hasil penelitian dapat berupa buku ajar, publikasi ilmiah baik nasional maupun internasional, dan publikasi online.

“Mengingat sekarang kita hidup di zaman revolusi industri 4.0 yang segalanya serba realtime dan menggunakan serta memanfaatkan teknologi sebagai kebutuhan dalam segala hal, sehingga dapat diakses oleh masyarakat luas,” jelas Dede. (wil/c)