BOGOR–RADAR BOGOR,Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tampaknya akan kembali melakukan penataan pada pedagang kaki lima (PKL). Kali ini, PKL yang menjadi pusat kuliner di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bogor bakal direvitalisasi.
“Kejari sedang melakukan penataan internal kawasan. Dan pusat kuliner ini rasanya harus ditata ulang, sehingga bisa lebih rapi. Kita (pemkot) berpandangan lebih luas lagi, setelah kita tahu bahwa lahan ini adalah lahan fasos fasum,” beber Wakil Wali Kota Bogor, Usmar Hariman pada Radar Bogor di lokasi kemarin.
Sambung Usmar, lahan tersebut sudah dimanfaatkan berpuluh-puluh tahun oleh para pedagang yang berjumlah 14 PKL. Melihat situasi sekelilingnya, kata Usmar, masih ada kawasan yang dianggap mendukung penataan para pedagang ini dilakukan.
Seperti hotel dan yang paling penting serta mencolok adalah lokasi para pedagang menyorot langsung ke Istana Kepresidenan Bogor. Dirinya mengaku sepakat betul jika pedagang di depan kantor kejaksaan ditata ulang.
“Ternyata pucuk dicinta ulam tiba, setelah kita orientasi ternyata di sisi belakang lahan ini masih luas sekali punya pemkot. Nah, ada gagasan-gagasan yang akan dikembangkan. Pertama dengan mempertimbangkan pedagang eksisting, yang sudah didata UMKM harus tetap terfasilitasi,” ungkapnya.
Termasuk lima pedagang lain yang berjualan di pagi hari. Namun, pemkot menginginkan tidak ada lagi pedagang baru yang masuk. Konsep penataan itu sendiri akan mendorong semua pedagang ke belakang mepet dengan tembok kantor Kejari Kota Bogor.
“Didorong sejajar dengan tembok kejaksaan. Lebarnya sekitar tiga meter ke belakang. Memang dibatasi drainase, namun nanti kita tutup. Kita bikin main hole, karena bagian depannya nanti bisa menjadi ruang terbuka hijau, atau peruntukan lain,” tukas Usmar. (dka/c)