25 radar bogor

Pelaku Penganiayaan Bocah di Gunungputri Masih Bebas, Keluarga Korban Minta Keadilan

Ilustrasi oknum sekuriti percobaan perkosaan
Ilustras oknum sekuriti percobaan perkosaan

GUNUNGPUTRI-RADAR BOGOR, Kasus penganiayaan yang dialami Fahrezi Nafiz (9) oleh tetangganya sendiri berbuntut panjang. Warga Gunungputri, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, ini dianiaya tetangganya lantaran dituding mencuri burung.

Pihak keluarga korban menuntut aparat Kepolisian Bogor mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan kasus penganiayaan itu. Pasalnya, meski sudah dua minggu kasus penganiayaan itu dilaporkan ke polisi, nanun hingga kini pelaku belum juga diperiksa sama sekali.

“Kami sudah beri hasil visum. Keponakanku kemarin seperti adem ayem saja. Penyelidikan kok terkesan kurang serius. Kami disuruh menunggu. Jika model kaya gini keluarga pelaku makin semena-mena terhadap orang lain,” ujar paman korban, Muhammad Zaeni, kepada Radar Bogor saat ditemui di Gang Pabrik Odol, Kampung Gunung Putri Selatan.

Dituduh Curi Burung Merpati, Bocah di Gunungputri Babakbelur Dianiaya Tetangga

Lanjut Zaeni, saat ini keponakannnya mengalami trauma berat. Ia juga bersikap murung dan tidak lagi ingin bermain di lingkungan rumahnya.

Apa lagi, kata dia, keponakannya itu lewat ke rumah pelaku. “Bawannya tidak mau main, takut. Padahal, keponakan saya ini tidak salah. Pelaku belum dimintai keterangan. Orang-orang tidak mampu mana mau lapor polisi” ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Farezi menjadi korban peganiayaan hingga memerar di wajah. Bocah kelas tiga sekolah dasar itu dipukuli tetangganya karena dituding mencuri burung merpati.

Kasus Penganiayaan Bocah Dituduh Mencuri Burung Berlanjut, Polres Lakukan Pendalaman

Keluargannya membantah karena anak tersebut hanya memberi makan. Burung belum sampai ditangan, tapi bogem mentah pelaku sudah melayang ke wajah Fahrezi.

Dikonfirmasi terpisah, Kabag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspita Lena, membantah pihaknya tidak manangani kasus tersebut. Saat ini, kata Ita, penyidikan masih berjalan. Terkait laporan sampai mana, ia masih menunggu laporak Unit PPA. “Coba saya hubungi Polsek dan Kanit PPA (kasus sampaimana, red),” singkatnya.(don/c)