25 radar bogor

Nasib Korban Kebakaran di Jasinga, 19 Jiwa Terpaksa Harus Mengungsi

KEBAKARAN:

JASINGA–RADAR BOGOR, Sebanyak 19 jiwa korban kebakaran di Kampung Sipak, Desa Sipak, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, terpaksa harus mengungsi. Sebab, dua rumah yang dihuni 19 jiwa ini hangus tak tersisa.

Kebakaran yang terjadi Jumat (16/11) itu berasal dari salah satu rumah milik Hapsah (69). Sebelum kebakaran, Hapsah sedang memasak di dapur.

Sehari-harinya, janda tua itu selalu menyalakan api di tungkunya dengan cara manual. Dapur tempat Hapsah memasak terbuat dari dinding-dinding kayu. Sementara, bagian luar depan rumahnya terbuat dari dinding batu bata. Janda tua itu memiliki rumah semi permanen.

Kampung Sipak Jasinga Kebakaran, Dua Rumah Warga Hangus. Lihat Videonya!

Usai menyalakan api untuk memasak, Hapsah sempat meninggalkan dapurnya untuk sebuah keperluan. Ia tidak menyangka, pada saat itu api yang ia hidupkan membakar dinding kayu yang ada di sekitar dapur.

Hanya dalam waktu 10 menit, api menjalar dengan begitu cepatnya. Hapsah bahkan tak tahu harus berbuat apa-apa. Ia pasrah, keluar, lalu menyelamatkan diri dari kepungan api.

“Api langsung membesar. Kebetulan lokasi kebakaran tidak jauh dari posisi saya saat mendapatkan laporan. Akhirnya warga gotong royong memadamkan api dengan cara manual. Kami juga langsung menghubungi kapolsek dan pemadam kebakaran,” jelas Kepala Desa Sipak, Ceppy Krisnawangsa kepada Radar Bogor.

Dalam waktu singkat, kediaman milik Hapsah rupanya sudah ludes. Tak lama berselang, satu rumah yang di sebelahnya yang dihuni keluarga Sya`roni dan Ubadillah juga ikut terbakar. Sementara warga terlihat sibuk berusaha memadamkan api dengan perlatan seadanya.

“Kami khawatir api merambat ke rumah-rumah yang lainnya. Untungnya pemadam kebakaran bisa datang lebih cepat. Alhamdulillah api tidak menjalar ke rumah-rumah lainnya. Itu peristiwanya sekitar pukul 13.30. Api benar-benar berhasil dipadamkan sekitar pukul 15.00,” jelas Ceppy.

Akibat peristiwa ini, Ubadillah (38) bersama tujuh anggota keluarganya, Sahroni (50) dengan delapan anggota keluarga dan Muklis (44) beserta empat anggota keluarganya harus mengungsi ke tempat kerabat terdekatnya.

Ceppy mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penanganan darurat terhadap para pengungsi. “Kami masih lakukan penanganan darurat. Ada 19 jiwa. Dua rumah ini agak besar, dihuni oleh 5 kepala keluarga,” ucapnya.(cr3/c)