25 radar bogor

Dugaan Pencabulan Siswi SD di Sukabumi, Kepsek: Guru Hanya Memeluk dan Mencium

Ilustrasi Oknum Guru Ngaji Cabuli Muridnya
Ilustrasi Oknum Guru Ngaji Cabuli Muridnya.

SUKABUMI–RADAR BOGOR, Pemerintah Kecamatan Kebonpedes bersama pihak sekolah dan komite sekolah telah melakukan mediasi bersama keluarga korban di Kantor Kecamatan Kebonpedes, Jumat (16/11).

Camat Kebonpedes, Ali Iskandar mengatakan, pihaknya merasa prihatin dengan informasi kasus tersebut terjadi diwilayah yang ia pimpin. Hal tersebut, menjadi sebuah catatan aparat Kecamatan Kebonpedes untuk melakukan perbaikan dan pembenahan agar kasus serupa tidak terulang kembali.

“Langkah pertama yang dilakukan, kita meminta informasi yang benar dari pihak sekolah dengan komite sekolah. Setelah itu, melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk mendapatkan langkah yang baik,” kata Ali.

Berdasarkam informasi sementara, sambung Ali, kasus pelecahan seksual yang saat ini perkaranya tengah ditangani oleh Polres Sukabumi Kota tersebut akan terus dilakukan pemantauan secara intensif oleh pemerintah Kecamatan Kebonpedes.

“Jadi, mediasi ini untuk mencari solusi agar persoalan serupa tidak berkembang secara liar,” bebernya.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan kerjasama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi untuk memulihkan kondisi psikis korban melalui trauma healing. Selain itu, juga akan melakukan sosialisasi kepada seluruh stakehoalder agar korban tidak menjadi cemoohan warga sekitar.

“Hasil dari mediasi ini, orangtua korban sepakat akan menunggu hasil visum dari kepolisian. Sementara untuk yang bersangkutan, ia mengaku sangat menyesal karena telah melakukan perbuatan tersebut,” ujarnya.

Di lain pihak, Kepala Sekolah (Kepsek) SD bersangkutan, Yuyu Yuningsih mengatakan, berdasarkan pengakuan dari terduga pelaku kepada pihak sekolah, ia telah membantah dan dan mengaku tak berniat melakukan aksi pelecehan kepada siswanya.

“Saat itu, yang bersangkutan dengan tegas berkata kepada saya tidak merasa memiliki niat sedikit pun melalukan pelecehan. Tapi yang bersangkutan mengaku bahwa ia telah memeluk dan mencium siswanya. Hanya saja, itu dilakukan lantaran anak didiknya telah berhasil meraih prestasi dalam cabang olahraga,” bebernya.

Pihaknya mengaku, sebelum orangtua korban melaporkan peristiwa tersebut kepada Polres Sukabumi Kota, terlebih dahulu mengadukan persolannya kepada pihak sekolah pada akhir Oktober 2018 lalu.

“Sejumlah orangtua telah mengadukan adanya tindakan tak wajar yang dilakukan oleh terduga pelaku itu. Seperti memeluk serta mencium anak didiknya saat mata pelajaran olahraga di lapangan sekolah” imbuhnya.

Setelah adanya pengaduan tersebut, pihaknya langsung mempertanyakan persoalan tersebut kepada guru bersangkutan. Namun, saat itu terduga pelaku mengungkapkan, aksi tersebut hanyalah sebatas reward. Lantaran, anak didinya berhasil meraih prestasi.

“Terduga pelaku ini karena gembira dengan siswanya yang berhasil meraih prestasi dalam adu cepat lari, ia secara spontan mencium dan memeluknya. Ya ini tidak ada maksud lain. Apalagi melakukan pelecehan yang dituduhkan oleh orangtua siswa,” kilahnya.

Setelah adanya pengaduan dari sejumlah orangtua siswa, ujar Yuyu, mereka menuntut pihak sekolah agar segera melakukan mutasi kepada terduga pelaku agar tidak mengajar kembali disekolah yang tengah dipimpinnya tersebut. Hal ini karena para siswa merasa tak nyaman dengan sikap terduga pelaku.

“Tepat pada 31 Oktober 2018, terduga langsung dipindah tugaskan sesuai dengan surat keputusan (SK) mutasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi. Saat ini, terduga sudah tidak mengajar lagi di sekolah ini, karena ia sudah dipindahkan mengajarnya di salah satu sekolah yang ada di Kecamatan Kebonpedes,” pungkasnya.(radar sukabumi/den/upi)