25 radar bogor

Universitas di Australia Ini Tawarkan Beasiswa Doktor Terapan Bagi Dosen IPB

BOGOR-RADAR BOGOR,Prof. Annable, Vice Chancellor dan CEO University of New England (UNE) Australia berkunjung ke Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (SV-IPB), Bogor (14/11).

Kedatangan Prof. Annable disambut oleh Prof. Agus Purwito Wakil Rektor Bidang Sumberdaya, Perencanaan dan Keuangan, Dr. Drajat Martianto Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Prof. Iskandar Zulkarnain Direktur Program Internasional, Dr. Arief Daryanto, Dekan SV-IPB dan Dr. Wawan Oktariza Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan SV-IPB.

Dalam kesempatan ini, VC UNE menawarkan beasiswa doktor terapan atau PhD by Innovation (PhD.I) kepada staf pengajar IPB. PhD.I merupakan program yang unik, berbasis proyek yang mengidentifikasikan satu atau lebih, manfaat yang “tangible” atau inovasi yang berbasis proses yang memiliki dampak yang nyata ketika diimplementasikan.

Prof. Agus Purwito menyambut baik tawaran program-program kerjasama strategis yang nyata untuk memajukan IPB dan UNE. Menurutnya pendidikan tinggi vokasi ke depan memiliki peranan yang strategis dalam membangun daya saing bangsa. Karena itu IPB memandang sangat penting untuk mengembangkan pendidikan dan penelitian vokasi sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan program-program pendidikan dan penelitian akademik di IPB.

Prof. Annable sendiri menjelaskan bahwa UNE merupakan universitas regional terkemuka di Australia yang memiliki tema riset yang “berdekatan” dengan tema riset yang menjadi keunggulan IPB. Seperti Australia’s future food and water security using smart science, smart technology, climate change and environmental sustainability, protecting biodiversity, effective policies, health and wellbeing in rural communities, regional and rural development, sustainability, prosperity dan peace.

Dalam pertemuan tersebut, Dr. Drajat Martianto menjelaskan bahwa saat ini IPB sedang membenahi kurikulum pendidikan menghadapi era inovasi disruptif. Kemajuan UNE dalam penelitian smart agriculture” yang menggunakan “smart science and technologies dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan bagi IPB ke depan dalam penyusunan kurikulum dan tema-tema riset yang lebih sesuai dengan kebutuhan industri.

Dr. Arief Daryanto yang juga merupakan Adjunct Professor di UNE Australia berharap agar kebijakan pengembangan kapasitas sumberdaya manusia dan kelembagaan di perguruan tinggi di Indonesia yang difasilitasi oleh Pemerintah Australia atau AUSAID perlu lebih banyak diarahkan kepada pengembangan pendidikan tinggi vokasi.(**/Zul)