25 radar bogor

Sadis! HS Bantai Satu Keluarga di Bekasi Pakai Linggis, Begini Kronologi Pembunuhannya

Jajaran kepolisian saat ekspose pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Jumat (16/11/2018).

BEKASI-RADAR BOGOR, Penanganan kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi masih terus dilakukan pihak kepolisian. Pasalnya, setelah berhasil menahan HS si pelaku pembunuhan, polisi mendapat fakta baru.

Terduga Pelaku Pembunuhan Sadis Satu Keluarga di Bekasi Diringkus Polisi

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono menyatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan barang bukti baju korban dan handphone. Sedangkan, alat pelaku untuk membunuh korban diketahui adalah sebuah linggis.

“Menurut pengakuan tersangka dia membunuh menggunakan linggis. Sedangkan linggisnya sampai sekarang belum ditemukan karena dibuang ke Kalimalang, anggota penyidik sudah ke sana karena hujan deras airnya pencarian ditunda. Nanti akan kita cari kembali,” ungkap Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (16/11/2018).

Kuku Hitam Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Diduga Bekas Darah, Jadi Sampel Uji Labfor

Menurut Argo, sesuai dengan penyidikan pelaku sampai saat ini masih menjadi pelaku tunggal sehingga hal ini masih perlu didalami.  “Yang bersangkutan sendiri nanti kami masih pengembangan yang lain,” tutur Argo.

Sementara itu, Argo pun membocorkan sedikit atas motif pembunuhan yang dilakukan HS kepada para korban. “Keterangan pelaku motifnya, dia sering dimarahi itu saja ya,” pungkasnya.

Ya, HS mengaku dendam dengan keluarga Deparum Gaban Nainggolan.  Hal itu dikarenakan dirinya kerap dihina dan disebut tak berguna oleh korban.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Wahyu Hadiningrat menyatakan, aksi pembunuhan itu berawal saat pelaku datang ke rumah korban pada Senin (12/11/2018) sekitar pukul 23.00 WIB.

Saat masuk rumah itulah pelaku melihat linggis yang terletak di dekat brankas korban. Sedangkan kejadian pembunuhan awal terjadi di ruang televisi. “Dia melihat di brankas ada linggis,” kata Wahyu, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (16/11/2018).

Lalu, linggis itu pula yang digunakan pelaku untuk membunuh Deparum Gaban Nainggolan. Pelaku menggunakan sisi tajam linggis untuk menikam Deparum dan Maya. “Satu (sisi tumpul) untuk memukul,” jelas Wahyu.

Mendengar suara gaduh, kedua anak korban lantas terbangun. Oleh pelaku kedua bocah itu lantas dicekik.

“Pertama di ruang tamu, dua anak (korban) mengetahui lalu bangun baru dilakukan (pembunuhan) kepada dua anak itu,” urainya.

Wahyu menambahkan, niat pelaku membunuh korban itu terjadi lantaran ia merasa kesal dan dendam lantaran kerap dihina dan disebut tak berguna oleh korban.

Kata-kata itu, lanjutnya, kerap kali diterima pelaku tiap kali berkunjung ke rumah korban. “Setiap datang ke rumah (korban), dia dihina. Dianggap tidak berguna dan sebagainya,” kata Wahyu.

Karena itu, pelaku lantas merencanakan untuk menghabisi nyawa korban karena merasa sakit hati. (rgm/JPC)