25 radar bogor

Kubu Humphrey Ingin Islah, PPP Rommy Sebut Mereka Perusak Partai

Ketua Umum PPP Humphrey Djemat saat membuka mukernas III PPP di Jakarta, Kamis (15/11/). (Dery Ridwansah/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR Mukernas III Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pimpinan Humphrey Djemat menghasilkan kesepakatan, membuka pintu islah dengan PPP pimpinan Romahurmuziy alias Rommy. PPP pimpihan Humphrey adalah kepengurugan PPP hasil Mukhtamar Jakarta.

Humphrey mengatakan, pihaknya betul-betul ingin merealisasikan niat islah ini. Dia pun berharap kubu Rommy mau menyambut positif ajakan ini, dan mau membuka pintu perdamaian.

“Kami sudah secara terbuka menyatakan adanya islah. Tentu kami mengharapkan ada respons positif dari pihak Romahurmuziy,” ujar Humphrey di DPP PPP Jalan Talang Nomor 3 Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/11).

Kubu Humphrey Ingin Islah, PPP Rommy Sebut Mereka Perusak Partai
Wakil Sekretaris Jenderal PPP pimpinan Rommy, Ahmad Baidhowi mengatakan saat ini pihaknya tengah mempersiapkan langkah hukum bagi kubu PPP Humphrey. (Dery Ridwansah/JawaPos.com)

Keinginan islah ini sendiri datang karena Humphrey merasa prihatin dengan kondisi PPP saat ini. Mengingat partai berlambang kakbah itu terancam gagal melenggang ke Senayan di Pileg 2019.

“Kami cukup khawatir PPP ini tidak akan lolos Parliamentary Threshold. Kami sudah ketahui bersama dari hasil survei yang ada. Apabila PPP bisa menyatu, tentunya ini membawa dampak posiitif,” sambungnya.

Menanggapi ajakan ini, Wasekjen PPP pimpinam Rommy, Ahmad Baidhowi mengatakan pihaknya sebetulnya terbuka untuk menerima islah ini. Hal itu telah dibuktikan dengan diterimanya beberapa caleg dari kubu Humphrey.

“Kalau (islah, Red) itu harusnya mereka datang ke kami, karena kami yang resmi. Kami terbuka. Dari pencalegan kami buka,” kata Baidhowi kepada JawaPos.com.

Namun, sejauh ini Baidhowi melihat justru kubu Humphrey yang tidak menunjukkan itikad baik. Wacana islah tersebut hanya jadi omong kosong belaka tanpa realisasi.

“Memang (kubu Humphrey, Red) tidak mau bergabung. Mereka itu perusak partai. Mereka pengelana politik. Mereka islah wacana doang,” tegasnya.

(sat/JPC)