25 radar bogor

Fahri Hamzah: Gaji PNS Dinaikan, Nasib Honorer K2 Juga Harus Diperhatikan

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memastikan dukungan PA 212 pada Amien Rais jauh dari nita intervensi pada Polri. (Deynta/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Persoalan honorer K2 yang berlarut-larut dan rencana pemerintah menaikkan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) rata-rata sebesar lima persen mulai 1 Januari 2019, memantik Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah untuk angkat suara.

“Kalau itu (kenaikan gaji PNS) sih biasanya rutin mau pemilu, memang pemerintah ingin menghibur,” ungkap Fahri di gedung DPR, Jakarta, Kamis (15/11).

Kendati demikian, Fahri juga meminta pemerintah agar memperhatikan nasib ratusan ribu tenaga honorer K2 atau katagori dua. Politikus asal Nusa Tenggara Bart (NTB) itu menegaskan bahwa honorer K2 juga sudah berjasa bagi bangsa dan negara ini.

Amien Rais Dipanggil Polisi PA 212 Dianggap Intervensi Polri, Fahri Hamzah Bilang Begini

“Tapi, saya mohon perhatikanlah honorer K2 ya, juga pegawai-pegawi pemagangan yang sudah berjasa bagi negara,” katanya.

Bahkan, Fahri baru saja mendapat laporan seperti kejadian di salah satu provinsi bahwa ketika PNS tidak ada, para honorer K2 yang kemudian menjadi pekerja sukarelawan yang bekerja bagi negara.

“Sekarang mereka sudah bekerja di situ, digaji dengan gaji yang sangat rendah Rp 300 ribu-Rp 500 ribu,” ujarnya.

Menurut Fahri, gaji itu jelas jauh di bawah upah minimum regional (UMR). Masalah lainnya, kata dia, persoalan umur para honorer yang sudah melampaui batas yang diatur perundangan sehingga menutup peluang mereka diterima menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Padahal, kata Fahri, para honorer juga sudah memberikan pengorbanan mereka untuk bangsa dan negara. “Kan ini zalim, sudah memakai pekerjaan orang begitu lama, begitu mereka mau mendaftar sudah lewat akhirnya mereka ditolak,” jelasnya.

Jadi, ujar Fahri, sebaiknya persoalan honorer K2 ini yang harus diselesaikan lebih dahulu oleh pemerintah. Selain itu, ujar Fahri, selesaikan juga penanganan korban bencana alam seperti di NTB, maupun Sulawesi Tengah (Sulteng) dan lainnya.

“Selesaikan dulu rumah penduduk yang terkena bencana ratusan ribu rumah di Sulawesi, ratusan ribu rumah di Pulau Lombok dan Sumbawa. Itu dong duluan, jangan kita lagi prihatin begini, kan menghibur PNS-PNS sebagai ceruk suara baru di Pilpres 2019,” pungkas Fahri.(aim/JPC)