25 radar bogor

Gerindra dan Demokrat Panas, Putu: Sandi Janjikan Banyak Hal pada AHY

Kogasama Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketum Demokrat SBY dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. (ist/JawaPos.com) Kogasama Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketum Demokrat SBY dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. (ist/JawaPos.com) Kogasama Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketum Demokrat SBY dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. (ist/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR Pernyataan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani yang menagih janji Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhyono (SBY) untuk terjun langsung berkampanye di pilpres berbuntut panjang. Mereka mengaku tersinggung dengan ucapan Anak Buah Prabowo tersebut.

Putu Supadma Rudana selaku Juru Bicara Kogasma Partai Demokrat pun langsung memberikan klarifikasi mengenai isu tersebut. Pertama, kata dia, Muzani dinilai telah memberikan informasi yang tidak utuh, tendensius dan menyesatkan publik.

“Dia (Muzani) berusaha menyeret Komandan Kogasma Demokrat pada persoalan yang tidak produktif,” kata Putu dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/11).

Selanjutnya, Putu pun bercerita pertemuan antara Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Sandiaga Uno di Kediaman Mega Kuningan, Jakarta pada (12/9) lalu. Kala itu, dia mengklaim mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menjanjikan banyak hal kepada AHY. Hal itu pun disaksikan langsung oleh SBY dan Prabowo Subianto.

“Setelah berjanji banyak hal, Sandiaga Uno meminta kesediaan Mas AHY untuk ikut bersafari dengan Sandiaga Uno. Mas AHY menyanggupi tetapi tidak ditentukan waktunya kapan,” tuturnya.

“Hingga hari ini, Mas Sandiaga Uno bukan hanya tidak ada itikad baik untuk menepati janji-janjinya itu, tetapi juga tidak pernah melakukan komunikasi lagi dengan Mas AHY,” sambungnya.

Sementara itu, kata dia, terkait pertanyaan keseriusan AHY untuk membantu paslon nomor urut 02 dinilai telah dibuktikan. Dia bilang, putra sulung SBY itu telah terdaftar sebagai Anggota Dewan Pembina Tim Pemenangan.

“Pertanyaan terbesar kami, seberapa serius Mas Sandiaga Uno berjuang untuk menang? ketika duduk bersama antara para Anggota Dewan Pembina saja tidak pernah dilakukan, sehingga tidak jelas siapa akan berbuat apa,” ucapnya.

Di sisi lain, kata Putu, dia mengklarifikasi bahwa AHY tengah sibuk turun lapangan untuk mengonsolidasikan suara Partai Demokrat. Pasalnya, mereka tengah berjuang untuk meminimalisir efek ekor jas.

“Jadi prioritas pertama ada pada partai baru kemudian Capres-Cawapres. Hal ini dilakukan bukan hanya oleh Partai Demokrat, tetapi juga oleh partai-partai lainnya,” paparnya.

Sebab, inilah pertama kalinya Pileg dan Pilpres dilakukan bersamaan, sehingga bagi Partai yang tidak memiliki Capres Cawapres harus bekerja keras karena tidak memiliki pengaruh langsung dan efek elektoral.

Terakhir, dirinya meminta Partai Gerindra agar tidak banyak mengeluh kepada publik dan meminta partai lain untuk melakukan banyak hal di masa kampanye kali ini. Sebab, sebagai bagian dari koalisi, dia mengajak partai berlambang kepala burung Garuda itu untuk duduk bersama merealisasikan janji-janji yang sudah dibuat oleh Pasangan Prabowo-Sandiaga.

“Intinya, kami mendesak untuk segera dilakukan konsolidasi agar pekerjaan dan hasilnya lebih produktif,” pungkasnya.

Sebelumnya, sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyinggung janji Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk turun ke lapangan mengakampanyekan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.

Hal itu diungkapkan untuk menanggapi pernyataan SBY yang menyebut partainya tak mempunyai efek ekor jas karena tak mempunyai figur capres-cawapres dari partainya di Pilpres 2019.

Menurut Muzanim, SBY berjanji akan melakukan kampanye untuk Prabowo dan Sandi, walaupun sampai sekarang belum terjadi. AHY juga.

“Namun, jadwalnya belum pas. Sudah beberapa kali janjian tapi kemudian belum pas. pada waktu yang ditentukan kemudian Ternyata AHY ada jadwal lain,” ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/11).

Muzani mengaku dalam berkoalisi selalu ada masalah-masalah internal yang harus dihadapi. Karena itu, koalisinya tak mau memaksa partai politik untuk selalu sama memenangakan Prabowo-Sandiaga.

“Kalau mau berjuang memenangkan Prabowo-Sandi ya mari bersama-bersama, tapi kalau kemudian cara memenangkannya mereka ada cara sendiri, ya mudah-mudahan berhasil,” ungkapnya.

Kendati begitu, dirinya masih percaya dengan partai berlambang mercy itu untuk bisa bersama-sama memenangkan pasangan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019. “Iyah mudah-mudahan masih bisa diharapkan,” pungkasnya.

(aim/JPC)