JAKARTA-RADAR BOGOR Selain Sandiaga Uno, ternyata Joko Widodo (Jokowi) juga diklaim sebagai santri. Hal itu yang ditegaskan oleh calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Partai Gerindra, Sodik Mudjahid mengatakan, saat Ma’ruf Amin menilai Jokowi adalah seoarang santri. Maka sama saja Ma’ruf Amin satu pemahaman dengan elite PKS Hidayat Nur Wahid yang menilai Sandiaga Uno sebagai santri, karena prilakunya sudah yang menjalankan perintah agama.
“Tapi dulu ketika Hidayat Nur Wahid mengatakan Sandi dengan prilaku yang soleh bisa dikatakan santri. Itu malah banyak orang yang protes,” ujar Sodik di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (12/11).
Tapi sekarang Jokowi yang latar belakangnya bukan seorang santri malah diklaim oleh ulama besar, yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin. Padahal menurutnya yang lebih cocok disebut santri adalah Sandiaga Uno.
“Padahal kalau jujur melihat sejarahnya, melihat keluarganya rasanya lebih cocok Sandi disebut santri. Karena lahir dari keluarga yang dekat dengan Islam dan aktivis Islam,” katanya.
Oleh sebab itu menurut Wakil Ketua Komisi VIII DPR perlu ada batasan mengenai orang disebut santri. Karena saat Sandiaga disebut santri juga banyak yang melakukan protes.
“Ya bikin batasan baru, karena Sandiaga kemarin pun diprotes. Tapi batasan baru ini kemudian jangan mendegradasi bobot seorang santri dan ulama,” pungkasnya.
Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin menjelaskan alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi perhatian lebih kepada kiai, santri dan pondok pesantren. Menurut Ma’ruf, itu semua dilakukan karena Jokowi pernah belajar agama di pondok pesantren Situbondo, Jawa Timur. Sehingga Jokowi merupakan santri dari Situbondo.
Ma’ruf juga baru mengetahui bahwa Jokowi salah satu santri saat melakukan pertemuan bersama kiai di Sukorejo. Dalam pertemuan itu para kiai menyebut bahwa Jokowi adalah santri di Situbondo dan belajar agama di Ponpes KH As’ad Samsul Ali.
(gwn/JPC)
