25 radar bogor

Demokrat Setengah Hati di Prabowo-Sandi, Gerindra Andalkan Cara Ini

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku tidak terlalu mempersolakan adanya partai dan kader yang membelot. (igman/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR Kontestasi pemilu yang diadakan serentak membuat partai politik memiliki sejumlah masalah, salah satunya yakni kader yang membelot dari keputusan partai di Pilpres 2019. Partai Gerindra mengaku akan bersikap santai menghadapi adanya fenomena lompat pagar itu.

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut, pihaknya telah memiliki strategi khusus untuk menghadapi polemik itu. Caranya, dengan mengandalkan kekuatan relawan pasangan Prabowo-Sandi yang masif di sejumlah daerah di Indonesia.

“Kekuatan relawan yang sekarang itu tidak lagi dibatasi oleh kekuatan partai ataupun koalisi bahkan caleg sekalipun. Mereka secara sukarela berjuang dengan caranya masing-masing,” kata Muzani di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (13/11).

Wakil Ketua MPR RI itu menyebut bahwa relawan paslon yang disingkat PADI itu sangat solid untuk pemenangan di Pilpres 2019. Itu terbukti dari banyaknya partisipasi relawan yang siap membiayai diri sendiri secara mandiri dalam setiap kegiatan kampanye di penjuru negeri.

“Saya baru pulang dari Hongkong, ratusan relawan di sana urunan 40 sampai 50 dolar Hongkong untuk sewa mobil hingga masak-masak. Itu semua hanya untuk menyampaikan semangat mendukung Prabowo-Sandi,” tutur dia.

Terkait adanya perbedaan pilihan politik di dalam akar rumput mitra koalisinya, Muzani enggan berpolemik. Anak buah Prabowo itu hanya menganggap itu bagian dari paradoks demokrasi.

Sebagaimana diketahui, Partai Demokrat menjadi salah satu partai yang tak solid mendukung pencalonan Prabowo-Sandi. Sebab, sejumlah kader di bawah telah secara terang-terangan menolak untuk mendukung paslon nomor urut 02. Itulah sebabnya, kekuatan elektoral mereka kemudian dipertanyakan.

(ce1/aim/JPC)