25 radar bogor

12 Saksi Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi Diperiksa, Pelakunya Masih Misterius

ilustrasi

BEKASI-RADAR BOGOR, Kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Selasa (13/11/2018), masih terus diselidiki kepolisian untuk mencari pelaku dan motif pembunuhan sadis tersebut. Sejumlah barang bukti pun dikumpulkan penyidik dari tempat kejadian perkara (TKP) di kediaman keluarga Nainggolan itu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan, sampai saat ini, pihaknya masih belum mendapatkan titik terang atas kasus tersebut.

“Kami masih melakukan evaluasi. Kami belum menunjuk pelakunya atau mengatakan si A pelakunya. Itu belum. Masih mengumpulkan barang bukti,” ungkapnya saat di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (14/11).

Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi, Anak Korban Tinggalkan Sepucuk Surat

Argo juga belum memastikan apakah pelaku masih memiliki hubungan dekat dengan korban atau tidak. Akan tetapi, sampai kini, polisi sudah memeriksa 12 orang saksi.

Mereka berasal dari keluarga korban dan tetangga korban yang berada di sekitar lokasi. Dua diantaranya sudah dilakukan BAP. Dengan kata lain, kata Argo, polisi masih mengumpulkan barang bukti sebagai petunjuk untuk mengungkap pelaku yang menewaskan empat korban satu keluarga di Bekasi.

Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Suami-Istri dan Dua Bocah Bersimbah Darah di Kontrakan

“Bahwa tersangka ini jumlahnya berapa, kamu belum bisa memprediksi. Belum ada keterangan-keterangan atau petunjuk yang mengarah kepada pelaku,” ujarnya.

Seperti diberitakan PojokSatu.id sebelumnya, pembunuhan satu keluarga di Jalan Bojong nangka 2 RT 002/07 Kelurahan Jatirahayu Kecamatan Pondok Melati Kota Bekasi terjadi pada Selasa (13/11/2018).

Pembunuhan satu keluarga yang sadis itu menewaskan empat korban penghuni rumah yang juga membuka toko itu. Mereka adalah pasangan suami-istri Daperum Gaban Nainggolan (38) dan Maya Sofianti Ambarita (37).

Selain suami-istri tersebut, kedua anak korban Sarah Nainggolan (9), dan Arya Nainggolan (7) juga diketahui dibunuh pelaku. Korban Deparum dan Maya ditemukan di ruang tivi dengan leher tergorok dan bersimbah darah.

Deparum dalam posisi terlentang sedangkan Maya dalam posisi miring. Kepala keduanya juga ditutupi bantal dan kain. Sedangkan jenazah kedua anaknya ditemukan dalam posisi terlentang di kamarnya. Diduga keduanya dibunuh dengan cara dibekap.

Sementara, polisi juga memastikan bahwa barang-barang berharga milik korban di TKP tidak ada yang hilang. Hal itu memperkuat dugaan bahwa pembunuhan sadis tersebut kecil kemungkinan dilatarbelakangi motif ekonomi.

Di sisi lain, salah seorang tetangga korban, Lita (29) mengaku mendengar Deparum sehari sebelumnya cekcok dengan seseorang melalui sambungan telepon. Dalam komunikasi yang di-loudspeaker itu, Lita mendengar korban tengah membicarakan soal uang dan mobil dalam bahasa Batak.

Peristiwa itu juga menguak fakta lain tentang surat Sarah, anak pertama pasangan suami-istri tersebut. Polisi menemukan sepucuk surat yang ditulis oleh Sarah dan ditujukan kepada kedua orangtuanya beberapa hari sebelum kejadian.

Dalam sura itu, Bocah sembilan tahun tersebut berjanji tidak akan patuh kepada orangtuanya dan berjanji akan rajin belajar dan membaca Alkitab.
(ruh/ps)