25 radar bogor

Kata SBY yang Untung Cuma Gerindra dan PDIP, Karding Bilang Begini

Wakil Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin‎, Abdul Kadir Karding mengatakan kegelisahan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu muncul karena memang Partai Gerindra terlalu dominan menguasai. (Dery Ridwansyah/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluh karena tidak mendapatkan untung apa-apa pada Pilpres 2019. Lantaran menurutnya, keuntungan hanya didapat Partai Gerindra yang memiliki calon presiden Prabowo Subianto dan PDIP yang memajukan Joko Widodo (Jokowi).

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf Amin‎, Abdul Kadir Karding mengatakan kegelisahan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu muncul karena memang Partai Gerindra terlalu dominan menguasai.

“Karena di kubu Prabowo posisi Gerindra sangat dominan oleh kader-kader Gerindra, tentu kegelisahan Pak SBY adalah sesuatu yang wajar,” ujar Karding saat dihubungi, Senin (12/11).

Karena adanya faktor dominan yang dilakukan Gerindra, membuat partai-partai koalisi gundah. Karding menuturkan, ada perasaan merasa dirugikan akibat efek dominan Partai Gerindra di koalisi.

“Sehingga Demokrat, PKS dan PAN tentu jadi pihak yang dirugikan,” katanya.

Hal ini berbeda dengan di koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin. Semuanya seimbang untuk mengisi jabatan di koalisi. Pembagian tugasnya pun seimbang. Sehingga caleg-caleg bisa tergerak ingin memenangkan pasangan nomor urut 01 ini.

“Kami berusaha menyusun satu formula sehingga caleg-caleg bisa efektif bergerak, dan tidak satu partai saja yang dominan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), blak-blakan berbicara di hadapan ratusan caleg. Dalam pidato politiknya, SBY mengatakan Pemilu 2019 ini sangatlah berat tantangannya.

Tantangan itu dikatakan SBY karena Pemilu 2019 ini berbarengan dengan pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres).

Pria asal Pacitan, Jawa Timur, itu mengatakan, merujuk hasil dari semua lembaga survei di Pemilu 2019 mendatang yang sangat diuntungkan adalah partai politik yang memiliki calon presiden. Misalnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) lewat Joko Widodo (Jokowi) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dengan capresnya, Prabowo Subianto.

‎Sementara partai lain yang tidak memiliki calon presiden dan cawapresnya suaranya anjlok dan tidak mendapatkan keuntungan apa-apa.

(ce1/aim/JPC)